Bab 15 : Sambil menenangkan Woojin yang terisak dalam pelukannya, dia menatap Sooji. “Putramu terlalu luar biasa,” lirih Myungsoo lembut.
----
----Seperti yang dijanjikan oleh Myungsoo semalam, Xiao Yu'an dapat berkunjung ke rumah Myungsoo kapan saja. Tetapi Sooji tidak mengira bahwa Xiao Yu'an bangun begitu pagi sekali, memborbardir Sooji yang linglung di tempat tidur, dan dengan penuh semangat meminta di antar ke rumah Woojin.
Sooji yang sangat mengantuk di tempat tidur dengan jiwanya yang masih terombang-ambing di alam mimpi termenung dan merasa kesal pada diri sendiri.
Masih pukul 6 pagi tetapi Xiao Yu'an sudah tidak sabar ingin bertamu ke rumah orang lain? Adakah yang lebih baik dari ini?!
“Soojin-ah, ini masih pagi. Mungkin saja Woojin masih tidur atau orang di rumah sedang sibuk bekerja. Lebih baik menunggu beberapa jam agar nyaman.”
Xiao Yu'an dalam semangat tinggi menatapnya tegas. “Ibu, Woojin memberi tahuku, dia bangun tepat jam 6 dan sering mengikuti ayahnya ke gym untuk olahraga. Mengapa kita tidak mengambil waktu ini untuk berolahraga juga? Aku juga ingin kuat dan sehat!”
Kau harus lebih cerdas agar tidak dibungkam oleh anakmu sendiri. Sooji menghela napas, menyentil kening Xiao Yu'an. “Kita bisa melakukannya nanti setelah kembali ke Kanada. Di sini tidak ada gym terdekat.”
Xiao Yu'an ingin menimpali perkataan ibunya tetapi Sooji tidak mungkin membiarkan dirinya dikalahkan sekali lagi oleh putranya sendiri.
“Juga, jika kau ingin berkunjung, tunggu sampai matahari sedikit tinggi, oke? Semalam kita baru saja pulang dari pesta dan ayah Woojin pasti lelah seharian bekerja kemarin dan harus menemani Woojin datang menemuimu. Bukankah kita harus sedikit perhatian sebagai tamu, hm?”
Xiao Yu'an tampaknya sangat paham tentang orang tua yang bekerja dan menemani anaknya di sela-sela waktu istirahat. Sooji juga terkadang melakukannya dan menemani Xiao Yu'an berlibur sebelum kembali bekerja.
“Baiklah, aku mengikuti perkataan Ibu.”
Sooji tersenyum dan memeluk Xiao Yu'an. “Kau yang terbaik!”
Mereka akhirnya turun dan sarapan bersama dengan keluarga lainnya. Sooji membantu para bibinya untuk mengatur ulang tata sofa ruang keluarga dan membersihkan debu-debu pada setiap sudut ruangan itu.
Karena tidak ada pekerjaan lain lagi, Sooji memanggil Xiao Yu'an agar bersiap pergi.
Bibi ketiganya yang bersantai di ruang keluarga mihatnya keluar dan memanggilnya. “Sudah bertemu dengannya?”
Sooji menghela napas dan mengangguk pelan. Jika tidak ada yang menanyakan hal ini pada Sooji, dia benar-benar akan mati karena perasaan tertekan.
“Bagaimana bisa dia berubah seburuk itu?” gumam Sooji sedih.
“Tuntutan pekerjaan? Bibi tidak terlalu tahu. Kami sangat jarang bertemu dan sekadar tahu keadaannya sesekali.”
Sooji menggelengkan kepala. “Myungsoo sangat menjaga dirinya dengan baik. Sekalipun dia mendapat banyak tekanan, tidak mungkin untuk memperburuk keadaannya sendiri. Aku melihatnya dan memperhatikan Myungsoo tadi malam. Saat aku memikirkan betapa tidak terjaganya dia, aku sangat sedih.”
Setelah pulang dari pesta semalam, dia ingin menelpon Ma Ri untuk menanyakan banyak hal tentang Myungsoo. Dengan keadaan Myungsoo separah itu, bagaimana Sooji bisa mengabaikannya. Sayang sekali bahwa dia sendiri tidak punya keberanian untuk menghadapi kenyataan tentang seberapa menderitanya Myungsoo selama ini tanpa dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Person [COMPLETED]
FanfictionSeries Story : Strong Girl #2 Highest Rank #1 myungzy (130223) "Kim Myungsoo, aku tidak akan bertanya tentang seperti apa perasaan dalam hatimu, hanya saja ... pernahkah terlintas di pikiranmu--secara tidak sengaja atau sekilas--bagaimana jika aku j...