“Selamat atas kelulusan siswa Ansan High School!”
“Ah, Jihyun, selamat atas kelulusanmu!”
“Hyung, selamat!”
“Putraku hebat! Selamat atas kelulusanmu! Siap-siap untuk memasuki kehidupan muda yang menyenangkan di perguruan tinggi nanti!”
“Selamat atas kelulusanmu! Kakak, kau harus mentraktirku, eoh?!”
“Selamat atas kelulusan kalian!”
Banyak suara dari semua area membuat gedung itu hidup dan meriah. Para orang tua, kerabat, anak kecil, dan remaja berbondong-bondong mendekati anak sekolahan yang baru saja dinyatakan lulus.
“Soojin hyung!”
“Oppa!”
Dua panggilan dari dua suara yang berbeda tetapi memiliki nada semangat yang sama membuat remaja tampan yang baru saja keluar dari gedung itu tersebut menoleh.
Bae Soojin dengan nama lain Xiao Yu'an tertawa bahagia melihat keluarganya datang untuk merayakan hari kelulusannya.
Dia segera memeluk ayah dan ibunya beserta adik bungsu kecil dalam gendongan ibunya. Memberi kecupan hangat di pipi orang tuanya kemudian mengambil ciuman di bibir adik perempuannya. Gadis kecil itu cemberut tetapi tidak menolak membuat Soojin tertawa geli dan menambah ciuman di pipi gemuknya.
“Selamat atas kelulusanmu, putraku yang hebat!” puji Sooji. Kecantikannya tidak memudar bahkan setelah satu dekade telah berlalu dan semakin cantik dan anggun dengan udia dewasanya.
“Terima kasih, Ibu. Itu karena ibuku adalah yang terhebat!” balas Soojin bangga.
Kim Myungsoo mengusap puncak kepala Soojin dan tersenyum. “Soojin-ah, selamat atas kelulusanmu.”
Soojin memeluk tubuh Myungsoo dengan manja. “Ayah, terima kasih. Itu juga semua adalah karena kerja keras Ayah.”
Sooji melihat putranya yang menjadi manja pada suaminya dan tertawa kecil.
“Hyung, ini bunga untuk ucapan selamat untukmu,” ujar Woojin sambil menyerahkan buket bunga.
Gadis kecil yang berdiri di sisi Sooji menunggu sambil melihat kakaknya dengan bahagia.
Soojin melepaskan pelukan itu dan menerima pemberian adik-adiknya.
“Yo, apa kalian yang membelikan ini untukku?”
“Tentu saja. Aku menggunakan uang tabunganku separuh dan digabungkan dengan uang Woojin oppa. Kau harus bersyukur, oke?” balas gadis kecil itu.
Namanya Kim Ryujin yang sebentar lagi berusia sembilan tahun. Dia adalah anak ketiga Myungsoo dan Sooji, memiliki karakter kuat dan percaya diri, itu karena dia sering mengikuti kakak pertamanya dan mungkin sudah diajari oleh Soojin secara diam-diam bagaimana tampil penuh percaya diri dengan kecantikan dan kecerdasannya.
Soojin tertawa. Segera memeluk dua adiknya.
“Oke. Kalian bisa melanjutkan kemesraan kalian nanti. Ayo pergi untuk merayakannya segera. Paman dan bibi kalian menunggu,” ujar Sooji pada mereka.
Tiga anak itu tertawa dan menyetujui. Woojin mendekat pada Sooji, membantunya menggendong adik bungsu yang berusia tiga tahun.
Sooji tersenyum melihat Woojin yang perhatian dan mengusap kepala putranya. Kim Myungsoo meraih tangannya untuk digenggam. Sooji menoleh sambil mengeratkan genggaman itu.
Tatapan mata di bawah terik matahari dan langit biru yang cerah membuat semuanya jelas. Sangat jelas sehingga tampak seperti sebuah mimpi indah berkepanjangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Person [COMPLETED]
Fiksi PenggemarSeries Story : Strong Girl #2 Highest Rank #1 myungzy (130223) "Kim Myungsoo, aku tidak akan bertanya tentang seperti apa perasaan dalam hatimu, hanya saja ... pernahkah terlintas di pikiranmu--secara tidak sengaja atau sekilas--bagaimana jika aku j...