Bab 14 : “Kau selalu diterima di rumahku.”
----
----Saat mereka kembali ke meja yang sama, Myungsoo sudah tidak ada di sana.
“Di mana Myungsoo?” tanya Sooji ketika melihat kursi itu kosong.
“Mungkin bertemu kenalan. Duduklah.” Ma Ri menjawab asal-asalan dan duduk di kursi. Kali ini bersama Sooji dan Daniel bersama Sehun.
“Ibu!”
Sooji menoleh dan terkejut melihat Xiao Yu'an. Dia baru mengingat putranya sekarang yang pergi bermain entah di mana bersama Woojin dan tidak kembali sejak tadi.
“Di mana Woojin?” Sooji merasa aneh menanyakan keberadaan dua orang ini secara bergantian.
Xiao Yu'an duduk di kursi Myungsoo dan mengambil makanan yang diberikan Sooji padanya. “Menemani paman Kim. Ibu, aku haus.”
Sooji baru saja ingin meminta tolong pada pelayan tetapi sebuah tangan kecil terulur secara tiba-tiba, membuat Sooji terkejut.
Woojin memegang gelas dengan dua tangan dan tersenyum polos menatap Xiao Yu'an. “Hyung, minum.”
“Mengapa kau bisa ada di sini? Bukankah kau bilang akan menemani ayahmu?” Xiao Yu'an mengambil gelas itu dengan hati-hati sambil memberi tempat di kursi yang dia tempati. “Tidak ada kursi kosong, duduk di sini.”
Woojin tampaknya segan saat melihat Sooji yang menutup mulut sejak tadi.
Sooji tersenyum lalu meraih tangan kecil Woojin dengan lembut. Dalam hati terkejut merasakan tubuh anak kecil itu kaku dan mengikuti gerakan tangan Sooji saat dituntun duduk di pangkuannya.
“Santai, oke? Bukankah kau senang bermain dengan Soojin? Apakah kau harus takut pada Bibi?” Sooji begitu kaku dan lidahnya hampir tergigit saat dia menyebut dirinya 'bibi' untuk Woojin.
Ini putra Myungsoo, ini putra mereka. Ini adalah keponakan yang kuminta secara langsung pada Myungsoo.
Xiao Yu'an menertawakan kebodohan Woojin ketika ibunya memeluknya kemudian meminum air. Saat dia melihat dua pria yang familiar untuknya, dia bersemangat. “Paman, kita bertemu lagi,” seru Xiao Yu'an bahagia.
Daniel tertawa dan Sungyeol tersenyum. Xiao Yu'an segera menyimpan gelasnya di atas meja dan turun dari kursi dengan cepat. Dia baru saja akan menghampiri dua pria itu lalu melihat Woojin duduk patuh di pangkuan ibunya.
“Woojin, kemari!”
Wooji tidak tahu bagaimana berbicara dengan Sooji sehingga dia hanya diam dan menatap sedih pada Xiao Yu'an.
“Ibu ....” Xiao Yu'an bersenandung memanggil ibunya dan meminta menurunkan Woojin. “Aih, kau sangat pemalu, hahaha!”
Woojin diturunkan oleh Sooji. Bocah menyedihkan itu menunduk malu membuat hati Sooji tergelitik.
Sooji menepuk kepala Woojin dengan sayang dan akhirnya membiarkan Xiao Yu'an menarik Woojin pergi.
“Aku tidak melihat kalian tadi. Apakah paman sudah lama datang?” tanya Xiao Yu'an. Dia melihat gadis kecil lucu di pelukan Sungyeol dan tidak bisa menahan diri mencolek pipi gemuk putih itu dan terkikik. “Woojin, meimei. Cepat berikan tanganmu!”
Woojin tidak berani bersuara dan menatap ragu pada Xiao Yu'an. Sungyeol tersenyum dan menepuk kepala Woojin.
“Sekarang dia sudah besar, kau bisa menyentuh pipinya,” kata Sungyeol lembut.
Xiao Yu'an meraih tangan Woojin, mengatur jemari bocah kecil itu dan menuntunnya mencolek pipi gemuk orang lain. Xiao Yu'an tertawa dan merasa gemas sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Person [COMPLETED]
FanfictionSeries Story : Strong Girl #2 Highest Rank #1 myungzy (130223) "Kim Myungsoo, aku tidak akan bertanya tentang seperti apa perasaan dalam hatimu, hanya saja ... pernahkah terlintas di pikiranmu--secara tidak sengaja atau sekilas--bagaimana jika aku j...