Bab 20 : “Kita berdua adalah orang dewasa. Aku akan menyerah sekali untuk melepaskanmu di masa lalu, sekarang aku menyerah menahan diri. Sooji, mari kita tidak bermain-main dan meluruskan semuanya.”
----
----Kim Myungsoo duduk di samping Sooji, menunggunya dengan tenang.
Sooji menghela napas setelah minum. Myungsoo mengambil botol di tangannya lalu menutupnya.
“Sudah lebih baik?”
Sooji menoleh lalu mengangguk. “Terima kasih.”
Myungsoo tersenyum. “Seharusnya kau tidak perlu datang jika memang tidak enak badan. Jangan memaksakan diri,” kata Myungsoo dengan lembut.
Sooji yang awalnya menjadi tenang sedikit terganggu dengan pergelangan kurus pria itu. Setelah mendengar kalimat terakhir Myungsoo, kemudian mengingat kalimat Ma Ri dan Sungyeol, dia menjadi tidak tahan.
“Bagaimana denganmu?” tanya Sooji tergesa-gesa.
Myungsoo memiliki kejutan di matanya saat menatap Sooji tetapi senyum tidak pernah lepas dari bibir tipisnya. “Ada apa denganku?” balasnya.
“Sejak kita tiba di kedai, kau selalu mengerutkan kening. Apa yang terjadi?”
Myungsoo terdiam dua detik lalu menaikkan alis. “Kau melihatku seperti itu? Aku bahkan tidak tahu ini. Bukankah aku sudah seperti ini sejak dulu?”
Suasana hati Sooji memburuk semenjak pembicaraannya dengan Ma Ri, semakin memburuk setelah berbicara dengan Sungyeol. Dia tidak berharap bahwa akan ada hari ketika dia menjadi tidak sabar dan ingin menjauh dari keramaian kemudian bersembunyi lagi.
Myungsoo mengernyit dan segera menahan pergelangan tangan Sooji saat wanita itu mendengus dan ingin pergi.
“Ada apa? Apa yang terjadi padamu?” tanya Myungsoo khawatir.
Sooji menatapnya dengan mata merah yang membuat Myungsoo tertegun.
“Sooji, ada apa? Jika ada sesuatu yang menganggumu, kau bisa ceritakan padaku, hm?” bujuk Myungsoo dengan pelan. Namun itu hanya memperburuk suasana hati Sooji.
Wanita itu berusaha melepaskan genggaman Myungsoo di lengannya. Sesekali berhasil tetapi Myungsoo akan kembali menahannya dan memaksanya untuk kembali duduk.
Myungsoo mengerutkan kening seraya melihat ke sekitar lalu menahan dua lengan wanita itu dengan kuat.
“Sooji.” Kim Myungsoo menyebut nama Sooji dengan suara dalam, tetapi Sooji tidak memperhatikan. “Bae Sooji!”
Sooji terdiam dan menatap nyalang pada Myungsoo. Air mata yang tak terbendungi luruh seketika dan dia segera menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya, menyembunyikan diri dan menangis keras tanpa menahannya lagi.
Myungsoo gelagapan melihat Sooji menangis. Sedikit bingung bagaimana menghibur wanita itu. Dia berpikir begitu lama tetapi pada akhirnya membawa Sooji dalam pelukannya. Menepuk dan membelai kepala belakang Sooji dengan lembut seraya membisikkan kalimat menenangkan yang tersirat membujuk.
Siapa yang menyangka bahwa Sooji akan menangis begitu keras setelah mendengar nada menyenangkan dari Myungsoo. Dia menangis sampai tidak bisa lagi bernapas dengan baik karena hidungnya tersumbat.
Kim Myungsoo benar-benar tidak berdaya, sambil menghela napas dia mengeratkan pelukannya, membawa Sooji dalam kehangatan tubuhnya.
“Sooji, jangan menangis terlalu lama. Kita di tempat umum sekarang dan orang lain akan salah paham aku menyakitimu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Person [COMPLETED]
FanficSeries Story : Strong Girl #2 Highest Rank #1 myungzy (130223) "Kim Myungsoo, aku tidak akan bertanya tentang seperti apa perasaan dalam hatimu, hanya saja ... pernahkah terlintas di pikiranmu--secara tidak sengaja atau sekilas--bagaimana jika aku j...