EMPAT

13.5K 991 236
                                    


ASSALAMUALAIKUM.

HAI - HAI PARA READERS.

GIMANA NIH KABAR KALIAN?!

SEHAT SEHAT KAN?!

HARI INI AKU UP NIH,

JANGAN LUPA SEBELUM BACA BISMILAH SUPAYA CERITANYA MENGHIBUR KALIAN.

SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTTE DULU AH, BIAR GAK KETINGGALAN.

OWH YA? 1 LAGI, SIAPIN IMAJINASI KALIAN, BIAR CERITANYA BISA KALIAN BAYANGIN.

YOK DUKUNG AKU BIAR LEBIH SEMANGAT BUAT NULIS CERITANYA.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.........

Jangan pernah menilai seseorang dari covernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan pernah menilai seseorang dari covernya. Karna, yang terlihat baik-baik saja itu belum tentu baik-baik saja.

_________________________

Di dalam sebuah rumah mewah. Sudah duduk keluarga kecil di sebuah meja makan. Di kursi utama, duduk laki-laki paruh baya dengan usia 53 tahun. Di bagian kanan duduk tiga putra dengan seragam sekolah yang berbeda-beda. Di bagian kiri, wanita cantik yang terlihat masih muda, padahal usianya sudah mencapai 48 tahun.

"Gimana sekolah kalian?" tanya Reanold, kepada tiga putranya dengan nada suara super duper dingin.

"Ya sekolah lah Dad. Pakek seragam, belajar, ada gurunya, ada muridnya, ada uang jajan, di tambah lagi ada banyak cewe-cewe cantiknya. Ah mantaaavv," sahut Dhoni mengangkat ibu jarinya dengan santai bahkan kelewat santai.

Rigelion Dhoni Reanold.
Jatuh sebagai putra kedua keluarga Reanold. Dari dua kembaranya.
Pemilik otak paling mengenaskan diantara dua kembaran lainya.

TENTANG RENATA. TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang