TIGA PULUH EMPAT.

8.6K 606 6
                                    

Assalamu'alaikum cintah 💗

Salam 6 agama 🙏🙏 dari akuuuu.

Gimana kabar kalian?

Pada nungguin Tentang Renata update?

Yok bisa yok bantu ramaikan cerita aku.

Jangan lupa follow dulu yang belum follow, dan usahakan koment juga votte ya cintah. Terimakasih😇 🙏

Always happy guys.

.......................

Ini tentang luka yang tidak ada obatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini tentang luka yang tidak ada obatnya.
~Renata Vania Yaendra.~

______________________________________

Di dalam sebuah perusahaan besar bertuliskan MARTIN COMPANY GROUPH. Seorang laki-laki berkepala 4 tengah berkutat dengan  layar laptopnya. Ada banyak permasalahan di dalam perusahannya kali ini. Saham besar yang sudah di bentuk sebaik mungkin tiba-tiba saja menghilang tanpa jejak. Saham yang bernilai Triliyunan rupiah. Seketika menghilang?

"BRENGSEK!!"

"ARGGHH!"

Vano mengacak rambutnya frustasi. Dirinya benar-benar kehilangan banyak sekali saham perusahaan. Dengan langkah terburu-buru dan penuh emosi. Vano keluar dari ruanganya dan memberi arahan untuk para staf tertinggi di perusahaan itu berkumpul di ruang meething.

"BAGAIMAAN BISA SEPERTI INI?! APA KALIAN SUDAH TIDAK BISA BEKERJA LAGI?! APA KALIAN SUDAH TIDAK PUNYA OTAK?! HAH?!" maki Vano kepada para staf pekerjanya.

Mereka semua terdiam. Tidak ada yang berani berkutik barang satu patah katapun.

"Permisi, Pak." ucap sekretaris pribadi Vano.

"Katakan." sahut Vano dengan tatapan dingin yang begitu mengerikan.

"Banyak perusahaan yang mengundurkan diri untuk bekerja sama dengan kita, Pak. Mereka sudah mendapatkan proyek dan nilai saham yang lebih besar dari yang kita punya." perjelasnya.

Vano mengepalkan tanganya erat. Rahanganya mengetat urat-urat pada lehernya tercetak jelas. Berani-beraninya mereka membangunkan singa yang sudah lama tertidur.

"Urus pertemuan dengan klien yang membatalkan kerjasama, dan juga undang untuk perusahaan yang sudah mengambil alih semua yang menjadi hak kita." ucap Vano dan di angguki oleh sekretaris pribadi Vano.

Skip.

Di sebuah perusahaan besar. Seorang wanita berkepala 4 tengah tersenyum puas saat dirinya mendapat kabar bahwa perusahaan Martin company grouph tengah dalam masa kehancuran. Hal yang dirinya tunggu-tunggu akhirnya terjadi. Setelah 2 bulan perjuangan dirinya untuk kembali normal akhirnya berhasil.

TENTANG RENATA. TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang