TIGA PULUH SATU

8.6K 631 5
                                    


Assalamu'alaikum cintah

Salam 6 agama 🙏🙏 dari akuu

Gimana hari kalian hari ini?

Bahagia?

Kalian yang baca udah follow acoun aku belum? Follow dulu ya, jangan lupa tinggalkan jejak ketika membaca.

Semoga di part ini kalian suka.

.................

Cara terbaik untuk memulai hal yang baru adalah, melupakan masa lalu buruk dan memaafkan kesalahan yang sudah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cara terbaik untuk memulai hal yang baru adalah, melupakan masa lalu buruk dan memaafkan kesalahan yang sudah berlalu.

_____________

Regan dan Andres menunggu Renata di lantai dasar. Mereka tidak mengikuti gadis itu ke lantai tiga, setelah dokter Barra mengatakan kalau Bunda Renata sudah sadarkan diri. Regan dan Andres merasa bahagia, saat mereka membayangkan bagaimana gembiranya gadis itu, wanita yang selalu di tunggunya akhirnya bisa kembali, dan akan bersamanya.

"Dimana Renata?" tanya Panca dengan nafas tidak beraturan.

Andres dan Regan langsung menoleh kearah Panca. Laki-laki itu terlihat sedang mengatur nafasnya dengan keringat yang bercucuran di dahi dan lehernya.

"Lantai tiga." sahut Andres cuek.

Panca kembali berlari, dan meninggalkan Andres juga Regan di ruang tamu rumah mewah Bunda Renata. Panca menghentikan langkahnya tepat di ambang pintu, kini dirinya dapat melihat seorang gadis yang sedang berada dalam pelukan seorang wanita dengan pakaian pasien rumah sakit.

Kehadiran Panca membuat Vania, Renata, dan Elvina terpusat kepada dirinya. Panca yang sadar kini menjadi sorotan, dirinya tersenyum.

"Dia Panca, Van. Anak kamu kembaran Renata." Ucap Elvina memberi tau.

Vania menatap tidak percaya pada laki-laki yang kini berdiri di hadapannya. Putranya yang dirinya berikan kepada sahabatnya itu kini bertumbuh menjadi laki-laki tampan?

Panca melangkah menghampiri Vania dari sisi kiri. "Bun--da...," panggil Panca terbata.

"Sini, Nak. Peluk Bunda." Vania merentangkan tanganya untuk menyambut tubuh Panca. Panca langsung berhamburan memeluk Vania.

Vania menoleh kearah Renata dan menarik Renata ke dalam pelukanya juga. Mereka menangis haru saling memeluk. Ada rasa puas tersendiri karna mereka berhasil di persatukan. Walapun, hubungan antara Renata dan Panca yang merenggang, mereka harus terlihat baik-baik saja di hadapan Vania.

TENTANG RENATA. TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang