TIGA PULUH DUA

8.7K 586 4
                                    


Assalamu'alaikum cintah

salam 6 agama 🙏🙏 dari aku.

Maaf ya, baru bisa update, soalnya aku baru ada paket hehehe 😁😁

Nunggungin gak nih? Kalok nungguin bisa langsung baca yuk.

Sebelum baca jangan lupa follow acoun aku ya cintah.

Enjoy guys!!

.............

Jangan sentuh dan jangan ganggu perempuan yang sedang datang bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan sentuh dan jangan ganggu perempuan yang sedang datang bulan. Kalian bisa di makan hidup-hidup jika kalian menggangu ketenanganya.

_______________

"BERHENTI LO BERDUA!! JANGAN KABUR!!" teriak Renata berlari mengejar Regan dan juga Andres.

Panca tertawa terpingkal melihat Renata yang sangat kacau dengan tubuh yang sudah berbalut gandum.  Di tangan gadis itu menggenggam sapu ijuk, dan tangan kirinya berkacak pinggang. Penampilan Renata kali ini sudah seperti ibu-ibu komplek yang siap menghajar anaknya yang nakal. Regan dan Andres terus berlari guna menghindari amukan dari Renata.

"ANDRES!! REGAN!! BERHENTI KALIAN!!" teriak Renata memenuhi lantai dasar rumah Vania.

"AMPUN, REN!! AMPUUUN!!" teriak keduanya berlari memutari ruang keluarga rumah Vania.

"BERHENTI!! JANGAN LARI!!" teriak Renata dengan berkacak pinggang bak emak-emak kompleks. Regan dan Andres terus berusaha menghindar kejaran Renata.

"MAAF REN! KITA GAK SENGAJA! GARA-GARA SI ANDRES HALANGIN JALAN GUE TADI!!" teriak Regan dan terus berlari kesan kemari.

"ENAK AJA LO SALAHIN GUE! JELAS-JELAS LO YANG NABRAK GUE!!" sulut Andres tidak mau kalah.

"DIEM KALIAN! BERHENTI!!" teriak Renata.


"GAK BISA, REN! LO UDAH KAYA NINIK PERII!!" teriak heboh Regan.

"BUKAN NINIK PERI, TAPI NENEK LAMPIR!!" sahut Andres.

"REGAN!! ANDREESS!!" teriak Renata. Dadanya naik turun menahan emosi yang sudah semakin meluap-luap.

Beruntung kamar Vania ada di lantai 3 dan kedap suara. Jadi, kehebohan yang di ciptakan 3 remaja itu tidak dapat terdengar oleh Vania. Kini para bodyguard di lantai dasar sudah cekikikan melihat kelakuan mereka. Begitu juga dengan para pelayan, mereka sudah membersihkan kekacauan yang ada di dapur.

TENTANG RENATA. TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang