O6

1.5K 103 18
                                    

Gua muk tanya dah, ni cerita nya gimana si? Gwe ngerasa ini teramat amat krinj ☠️☠️, gwe ngerasa juga entah ni cerita nyambung ato kaga masuk akal ancrit bet emang, karena kalo nulis tuh gua selalu kemana mana, maksud gua pikiran nya kemana mana, bukan mikirin itu tapi ya suka mikir kemana mana ehe...


Bel sekolah berbunyi, gusion segera keluar kelas dan menuju lantai atas kelas kakak nya. Karena anak kelas bawah pulang lebih dulu dibanding kelas atas.

"Gusion mau kemana?" panggil Granger.

Gusion yang tadi nya berlari, segera menoleh. "Aku mau ke kelas kakak, kamu mau ikut? Sekalian kan ketemu sama kak alu hehe."

Granger tampak berpikir, sudah lama ia tidak pulang bersama alucard dikarenakan alucard wakil osis, jadi ia akhir akhir ini sibuk. "Mm.. Aku ikut deh."

"Ayo" ajak gusion.

Akhirnya mereka sampai ke kelas atas dan mengintip pasangan masing-masing dari jendela, gusion melambaikan tangan nya untuk menarik perhatian aamon.

"psstt psstt kakak!" panggil gusion sembari mengetuk ngetuk kecil jendela agar tidak ketahuan guru.

Aamon yang mendengar suara gusion pun segera menoleh dan tersenyum mendapati adik nya tengah menunggunya, padahal seharusnya ia yang menjemput gusion, dikarenakan ini pelajaran matematika guru tidak akan keluar jika ada murid yang belum selesai meski bel telah berbunyi.

Gusion mengambil ponsel dan mengetik sesuatu, ia mengetik 'semangat kakak belajar nya! Adek tunggu disini ya kak :D'. Tidak memungkinkan untuk berbicara dengan aamon lewat jendela karena nanti nya akan ketahuan.

Aamon yang melihat itu pun menaruh telapak tangan nya di jendela bermaksud untuk menyatukan tangan mereka, dan ia juga menulis sesuatu di buku 'kakak udah selesai dari tadi, tinggal mereka.' Aamon menunjukkan tulisan itu kepada gusion.

Gusion yang melihat telapak tangan aamon pun langsung menyatukan telapak tangan nya juga, meskipun terhalang kaca jendela tapi ia menyukai ini. Dan ia juga melihat tulisan kakak nya dan mengetik sesuatu di ponsel nya.

'Wah kakak keren! Kakak aku emang yang selalu terbaik.' Gusion menunjukkan hal itu kepada aamon.

Dan... Blush ~, aamon memerah melihat adik nya yang sangat lucu ini tengah memuji nya, ia sangat menyayangi adik nya, bahkan lebih dari seorang adik.

"Sudah selesai semua nya?" suara guru mengagetkan aamon dan ia segera menghadap kedepan.

"Sudah" jawab murid serentak.

"Baik, jika sudah kumpulkan di ruang kantor meja saya karena akan saya nilai, dan kalian boleh pulang. Selamat siang." Guru itu pun pergi dan aamon bergegas keluar kelas menemui gusion.

Gusion berlari dan menemui nya "kakakk!, ayo jalan jalan, sekalian kita cari makan kak, ya?" mohon gusion dengan puppy eyes nya.

Aamon sebenarnya sangat lelah dengan kegiatan sekolah hari ini, namun melihat adik nya yang sangat menginginkan nya, dia tidak bisa menolak untuk membahagiakan nya.

Aamon tersenyum lembut dan mengusap sayang adik nya. "Iya honey"

Blush ~

Gusion memerah dan segera menutup wajah nya dengan kedua tangan nya. "Umm! Jangan liat adek." Jantung nya berdegup kencang.

Karena semua orang sudah pulang, hanya tersisa mereka berdua. Aamon langsung membawa adik nya kepelukan nya, lalu menangkup wajah gusion dan mencium kedua pipi tembam adik nya. "Merah tuh dek, hayoo adek pasti salting kan?".

"Uh? Huh?! Nggak tuh, biasa aja. Tau ah lepasin adek, aku muk turun kebawah duluan." Setelah aamon mengatakan hal itu wajah gusion semakin memanas hingga ke telinga nya, ia malu dan meninggalkan aamon.

"Dek tunggu!" Aamon mengejar gusion sembari tertawa karena tingkah laku adik nya.

Aamon mengejar adik nya yang ternyata sudah berada di parkiran. Ia segera menghampiri gusion. "Kok di tinggal sih pacar nya." Ucap nya sembari mencolek colek dagu gusion.

"Jangan colek colek aku!" gusion masih malu mengingat hal tadi, ia menjadi sensitif saat marah.

"Gemes amat si dek, dek sinian deh ada sesuatu nyelip di mata kamu."

"huh? Apa?" Gusion menjadi lebih dekat dengan aamon, dan ia terkejut karena aamon menangkup wajah nya dan melumat bibir nya.

"hmm..mmpphh.. kakhh.. hnn." Gusion memukul dada aamon pertanda ia kehabisan nafas.

Aamon segera memberhentikan aktivitas nya, dan menatap gusion lekat dengan saliva yang mengalir hingga ke dagu nya.

"Hahh.. Haa, kakak! Kebiasaan. Kalo ada yang lihat gimana."

"Sepi, kesempatan ngga datang dua kali. Ayo naik"

"Heem."

"Udah? Pegangan dong." Goda aamon

"Hish ribet amat si kak, iya nih aku pegangan." Gusion melingkarkan tangan nya di pinggang aamon.

"Nah, siap berangkat."

Axion [Aamon x Gusion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang