Halloww haloww, apa kabs?? Udah berapa lama guwa ga up bejir.
Hari demi hari semakin berlalu, dan perut gusion kian membesar. Gusion selalu menutupi nya dengan baju oversize bahkan di dalam rumah ia sering memakai sweater di banding kaos.
Gusion selalu mengalami mual mual, tetapi aamon selalu menemani nya dan memanjakan nya. Memberi apa yang gusion inginkan dan selalu menjaga janin yang ada di perut gusion.
Orang tua mereka belum mengetahui soal kehamilan gusion, aamon terus memikirkan bagaimana cara memberi tahu mereka, aamon memikirkan resiko yang akan terjadi dan apa dampak nya ke pada gusion.
"Dek" panggil Aamon, mereka berdua kini tengah berbaring di kasur bersama, dengan gusion yang tidur menggunakan bantalan tangan aamon.
"Mm..iya kak kenapa?"
Aamon menyentuh lembut perut gusion dan mengusap ngusap nya. Kehamilan gusion sudah memasuki 3 bulan. Aamon khawatir nantinya akan terjadi sesuatu.
"Engga, kakak cuma mau ngelus perut kamu aja" ucapnya sambil tersenyum.
Gusion memandangi aamon dengan khawatir pasalnya wajah aamon sangat pucat dan juga ada kantung mata yang sangat ketara di bawah matanya.
"Kak... Ada apa? Ada yang kakak pikirin? Kakak kurang tidur ya?" Tanyanya dengan wajah sedih.
"Engga love, kamu jangan pikirin kakak, kakak engga kenapa kenapa. Yang penting itu kamu" jawabnya lalu mengecup pipi gusion.
"Umm... Kalau ada apa apa bilang aku ya kak, jangan semua beban kakak yang pikirin."
"Iya sayang ku, kakak bilang ke kamu kalau ada apa apa."
Sudah tiga bulan terakhir semenjak gusion dan aamon pergi ke rumah sakit untuk mengetahui gusion hamil mereka tidak lagi bercinta setelah itu, gusion merindukan nya.
"Kakak..." Panggil gusion dengan wajah sayu nya.
"Eumm... I-itu... Anak kita mau di jenguk sama ayahnya" ucapnya dengan wajah memerah.
Aamon mengerti ini, ya paham maksud gusion. Walaupun ya sebenarnya agak lelah aamon tetap ingin menyenangkan gusion, lagi pula mereka sudah lama tidak melakukan nya.
Aamon berbisik di telinga gusion. "Anak kita atau kamu nya hm?"
Gusion kesal karena aamon menggoda nya, gusion sudah lama menginginkan ini, tapi ia tidak berani mengatakan kepada aamon.
"Ish, udah ah gak jadi" gusion berbalik dan membelakangi aamon, ia memeluk guling sambil terus menggerutu kesal.
Aamon tertawa dengan lembut dan memeluk gusion dari belakang. "Dek... Kakak kangen kamu hmm" aamon menghirup dan mencium cium punggung gusion.
Tangan aamon mulai meraba meraba tubuh gusion, ia memasukkan tangan nya ke dalam sweater gusion dan memainkan puting adiknya.
"Mng..kak"
Gusion menggigit bibir bawahnya menahan suara yang akan keluar.
Aamon membalikan tubuh gusion menjadi berhadapan dengan nya, lalu aamon membaringkan tubuh adiknya dan kini ia menindih gusion.
"Kamu lagi hamil, apa gak papa kita lakuin?" Aamon menenggelamkan wajah nya di leher gusion.
Gusion tersenyum lembut dan mengusap usap rambut aamon. "Gak apa apa kak, tapi main pelan ya, aku udah tanya kemarin sama dokternya, katanya boleh."
Aamon mengangguk dan mulai mencium bibir gusion, lama kelamaan ciuman itu menjadi lumatan lembut. Gusion menikmati nya, ia mulai melingkar kan tangan nya di leher aamon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axion [Aamon x Gusion]
Teen Fictionini tentang cerita aku dan kakak, sst jangan kasih tau siapa siapa ya, kalo aku suka kakak. 'gusion..., kakak sayang kamu' 'anh... agh, a-aku juga kak' warn mpreg ! Start : 12422 ©® : @redfield