14

1.2K 74 21
                                    

Asw lah pelerft galaw brat sbab full lostrek hri ni, muk uninstall gme pepek. Crush ak uda punya cewe anjing?!?! Kcewa pri pdih btin trsiksa hik hik. Oo iya btw gue gacha udah 68 kali di event exorcist kira kira kalau di tambah token phase dua cukup ga yh dpet kagura. Sebelumnya udah dapet exor yz

Aamon mendapat telepon semalam dan ternyata dari ibu, ia akan segera pulang dalam waktu tiga hari.
Hari ini mereka sekolah, aamon membangun kan adiknya yang tertidur pulas.

"Dek.. Bangun bangun" aamon menindih gusion dan terus menciumi gusion yang tertidur.

"Nn.. Hmm geli kakak" Gusion membuka matanya perlahan pemandangan pertama yang ia lihat adalah aamon sedang menindihnya tanpa atasan. Ia mengerjap beberapa kali.

Blush~

Jantungnya berdebar debar dengan kencang, kakaknya tampan sekali batinnya. Gusion menyentuh wajah aamon dan berhenti di jakun milik kakaknya. Ia menekan nekan bagian itu.

"Hayo? Ngapain kamu dek?" Aamon menggenggam tangan gusion yang sedari tadi menekan nekan.

"Hah.. Eu itu.. Emm. A-aku mau mandi" Gusion mendorong dada aamon dan beranjak ke kamar mandi.

Aamon menarik tangan gusion dan memeluk gusion dari belakang. Ia mengecupi tengkuk gusion dan menciumi adiknya dari belakang.

"Bareng ya dek"

"Kan ada kamar mandi dikamar sebelah kak"

"Maunya sama kamu, ayo mandi bareng. Ya?" Aamon memelas agar gusion mau mandi dengan nya.

"Kak... "

"Sayangg, boleh ya? Cuma mandi seriusan. Ngga ngapa ngapain"

Gusion menghelas nafas, ia mengiyakan aamon. "Iya kak"

"Yesss, ayo mandi" Aamon bersorak senang dan menggendong gusion ala koala dan menciumi adiknya berkali kali.

"Aku bau belum mandi kak.. Jangan di ciumin terus" Gusion menyembunyikan wajahnya dileher aamon.

"Biarin, ciumin kamu hobi kakak sekarang." Aamon menutup pintu kamar mandi dan menurunkan gusion.

"Kakak bukain ya?"

"Kakakkk, aku bisa buka sendiri kok"

"Yaudah buka, kakak tunggu sini"

"Umm.. Jangan liatin aku. Ngadep sana ih"

"Ngga mau, sekarang dua pilihan. Mau kakak bukain atau kakak tetep disini ngeliatin?" Aamon menaik turunkan alisnya.

"Hump! Biar aku aja yang buka" Gusion mulai membuka bajunya satu persatu. Ia menahan rasa malunya, wajahnya bahkan memerah.

"Kenapa kakak ngga buka?"

"Bukain"

"Uh? Huh? Nggak mau, adek mau langsung mandi pokoknya. Kalau gini tadi aku mening mandi sendiri aja."

Aamon tertawa kecil, ia menggelengkan kepala nya. Kemudian membuka resleting celananya. Gusion yang melihat itu segera memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Ayo mandi"

Gusion mengangguk, ia mulai berendam di bathtub. Posisi gusion menghadap aamon. Mereka berada disisi ujung bathtub. Aamon tersenyum memandangi adiknya yang malu malu.

"Dek, sini deketan sama kakak. Kaya musuhan aja kita. Sini senderan, dada kosong nih. Biar kakak yang mandiin kamu"

Gusion masih diam, ia sebenarnya sangat ingin bersandar di dada bidang kakaknya. Tapi ia malu, gusion hanya menunduk.

"Sayangg, kenapa hmm? Sini sama kakak" Aamon menuntun gusion untuk berada di dadanya. Gusion telah berada di dada aamon dan ia mulai menyabuni tubuh adiknya dengan perlahan lahan.

"Mau shampoo'an engga?"

"Umm" Gusion mengangguk pelan.

"Shampo kamu yang gambar Molina itu mana?"

"Habis kak, nanti pulang kita beli ya kak. Sekalian beli ice cream"

"Iya love"

"Pake punya kakak dulu ya keramas nya".

Setelah mereka mandi, aamon dan gusion bergegas memakai baju dan sarapan dengan roti. Aamon tengah memakai parfum yang menurut gusion Wangi nya terlalu memikat.

"Kakak! Udah Wangi itu, lagian wangi wangi mau ketemu siapa sih? Ada selingkuhan ya" Gusion kesal karena sedari tadi aamon ribet sendiri.

"Astaga dek, mana ada. Kakak sayang kamu. Ini pake parfum biar wangi aja, supaya tahan lama."

"Dek pasangin dasi" Aamon menyerahkan dasinya kepada gusion. Aamon terlalu tinggi hingga gusion harus mengambil kursi kecil untuk dia injakki.

"Jangan cemberut dong, kamu tambah lucu kalau cemberut gini. Ngga jadi sekolah nih dirumah aja sama kamu" Bisiknya.

"Diem" Gusion menatap aamon tajam, ia mengencangkan dasi yang dipakaikan pada aamon dan meninggal kan nya.

"Sakit..., dek tunggu kakak dong" Aamon melonggarkan ikatan gusion yang mencekiknya dan mengejar.

Aamon menyalakan motornya dan menyuruh gusion naik. "Dek ayo"

Gusion menaiki motor aamon. Ia tidak mau memeluk pinggang kakaknya seperti biasa, gusion masih kesal dengan yang tadi.

Aamon melajukan motornya dan membuat gusion kaget, reflek ia memeluk kakaknya dari belakang. Jantungnya berdebar kencang.

"Ha.h.. Kakak! Pelan pelan bisa gak sih."

"Pegangan makanya sayang"

Blush

Gusion menyembunyikan wajahnya di punggung aamon. "Ugh, iya.. "

Aamon dan gusion tiba disekolah, gusion turun dari motor dan pergi mendahului aamon. Aamon menggelengkan kepalanya dan segera mengejar gusion.

"Dek, ayo kakak anterin"

"Aku bisa sendiri"

"Masih ngambek ya? Mau kakak beliin apa? Susu mau?" Tawarnya.

"Gak" Gusion masuk ke kelas dan langsung duduk membuang wajahnya ke arah lain.

"Kakak ke kelas dulu ya? Belajar yang rajin. Nanti pulangnya bareng, jangan pulang sendiri ya"

"Iya"

Setelah itu aamon mengusak rambut gusion dan pergi ke kelasnya, gusion. Gusion sedih, ia sebenernya mau susu.

"Kakak... Mau susu.. "


Aamon pun datang kembali dengan membawa susu kotak strawberry dan roti untuk gusion. Ia tau gusion mau tapi tidak mengatakannya.

"Dek, ini diminum susu nya, mumpung masih pagi"

"Mm.. Ini buat aku?"

"Iya sayang" bisik nya.

Gusion meminum susu itu dengan wajah memerahnya. Aamon terus terusan menggoda gusion membuat adiknya tak karuan.

"Dek, liat kakak dong. Udahan marah nya hm?"

"Iya udah ngga marah"

Aamon melihat sekeliling, orang orang dikelas gusion sedang sibuk dengan urusan mereka. Ia mencuri kesempatan ini.

"Dek, sini"

"Huh?" gusion menengok ke aamon. Ia diberi sebuah kecupan di pipinya setelah itu aamon berlari meninggalkan adiknya.

Chup~

"Kakak! Ish, untung ngga ada yang liat tadi. Ugh" Gusion memegangi pipinya dan tersenyum kecil.


Axion [Aamon x Gusion]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang