Aamon dan gusion telah sampai dirumah setelah lama berjalan jalan dengan gusion. Aamon mengikuti gusion menaiki tangga menuju kamar mereka tanpa mengatakan sepatah katapun. Ia lelah.
Aamon menghela nafas dan langsung menjatuhkan diri nya ke kasur. "Hahh, akhir nya." Aamon menutup mata nya sebentar untuk beristirahat.
Gusion yang melihat kakak nya kelelahan merasa bersalah karena seharusnya sedari pulang sekolah mereka kerumah, bukan jalan jalan. Gusion menghampiri aamon berniat untuk meminta maaf.
"Kakak? Capek ya ?mm.. Maafin aku. Aku seharusnya ngga maksa kakak buat jalan jalan. Maaf." Gusion menggenggam tangan aamon dengan wajah sedih nya.
Aamon ikut menggenggam tangan gusion. "Hei? Kenapa muka nya sedih gitu? Sst udah kakak ngga apa apa, yang penting kamu seneng dek." ucap nya sembari menggenggam erat tangan gusion.
"Tetep aja, gara gara aku kakak kecapean, maafin gusion ya kak. Aku ngga minta lagi buat jalan jalan." Gusion memeluk Aamon yang sedang berbaring di kasur.
Aamon langsung mengusap-usap punggung gusion. "Ssstt udah ya dek? Ngga apa apa kok, justru kakak seneng kamu ngajak jalan jalan kaya tadi." Ia mencium sayang Puncak kepala adik nya dan memeluk erat.
"Humm."
"Dek... Mau peluk." Gusion langsung mengubah posisi menjadi ya menghadap aamon dan aamon langsung memeluk gusion, menempatkan wajah nya di dada adik nya.
Gusion yang melihat hal itu langsung mempererat pelukannya, dan mengusap sayang rambut kakak nya sambil membelai wajahnya.
"Kak? Mau langsung bobo aja? Nggak mandi?."
Aamon menggeleng. "Nggak, kakak mau nya gini aja, mau bobo sama adek."
Gusion mengangguk dan memeluk kakak nya hingga mereka tertidur.
5.10
Gusion terbangun dan ia pertama kali yang ia lihat adalah wajah kakak nya yang sangat tampan dilihat dari dekat. Ia memerah.
"umm, aku mandi duluan deh nanti aku bangunin kakak." gusion bergegas mandi sebelum ke kamar mandi ia mengecup bibir aamon.
Dalam tidur nya aamon tersenyum, ia sebenarnya sudah bangun lebih dulu dibanding gusion. Masih terlalu ngantuk untuk membuka mata.
5.25
"Kak... Kakak bangun, udah pagi ayo mandi nanti telat kesekolah kak." Gusion membangunkan aamon dengan cara mengusap ngusap rambut kakak nya.
"mng.. Iya" Aamon bangun tetapi ia belum membuka mata nya. "Kamu udah mandi?" Tanya aamon.
"Udah, kakak mandi gih."
"Hmm, morning kiss dulu sini." Aamon membuka mata nya yang agak sipit karena baru bangun tidur.
Chu~
Gusion mengecup bibir aamon untuk kedua kalinya. "Nah udah, sana mandi. Nanti adek siapin baju nya."
"Siap ibu negara." aamon mengambil handuk dan berjalan ke arah kamar mandi, sedangkan gusion menggeleng kan kepala nya sambil tersenyum karena aamon menyebut nya ibu negara. Ada ada aja.
5.40
Aamon sudah siap tinggal memakai sepatu saja, dan kini mereka berada di kamar sedang bermanja manja.
"Mau berangkat jam berapa?" Tanya aamon
"mhm... Jam 6.25 aja."
"Oke siap." aamon membawa gusion untuk duduk di pangkuan nya, dan mencium bibir gusion yang candu bagi nya.
"Umm.. Hng..haa.. Hmm" Gusion mengalungkan tangan nya ke leher kakak nya, dan menikmati ciuman itu.
"Mpphh.. Mm.. Nghh" Gusion meremas rambut aamon.
Aamon menyudahi ciuman nya dan berpindah pada leher putih adik nya.
"ahh.. Ja jangan bikin tanda kak..hnn" Gusion meremat pundak aamon, ia takut orang tua nya akan melihat tanda kemerahan di leher nya.
"Iya.. "Sejujurnya aamon ingin membuat tanda pada gusion, dan menunjukkan bawah gusion miliknya, karena gusion melarang ia hanya menggigit gigit kecil saja.
"Mmhh.. Geli, ah udah kak." Gusion memukul pelan dada aamon untuk segera berhenti, dan segera sarapan di bawah.
"Ayo sarapan." Ajak aamon dan gusion mengiyakan ajakan aamon.
Gusion dan aamon menuju kebawah, sudah ada ibu dan ayah yang menunggu mereka untuk makan bersama.
"Pagi bu, ayah." sapa gusion.
"Pagi sayang, kalian mau makan apa? Biar ibu ambilkan."
"Aku mau daging semur bu!"
"Aamon kamu mau apa?" tanya ibu
"mhmm.. Ikan aja bu." jawab nya
"okay, ini punya kalian berdua. Makan yang banyak ya kesayangan nya ibu, biar kalian tambah cepat besar dan sehat."
"Iya bu." gusion/aamon.
Ibu memecahkan keheningan saat sedang makan, ia tidak suka jika berdiam diam seperti ini, tidak terlihat seperti keluarga bahagia.
"Siapa pacar aamon?" Tanya ibu
Jantung aamon berdetak kencang seperti ingin segera copot, tapi ia menghadapi nya dengan waja tenang dan tersenyum kepada ibu.
"Ngga ada, mau fokus sekolah dulu bu."
"Hm? Apakah rill? Bener itu gusion?." Kini ayah yang mulai bertanya. Gusion menjawab nya dengan gelagapan.
"Ah.. Ya! Bener ayah kakak mau fokus sekolah dulu." Keringat dingin muncul di dahi gusion.
"Hmmm... Engga meyakinkan." Ayah menatap mereka berdua dengan tajam.
Aamon menelan ludah nya, ia melirik gusion yang sedang menunduk.
"Hahaha, muka kalian kenapa tegang gitu? Santai aja, ayah kan cuman nanya. Kalian ini... Gapapa kalau kamu punya pacar, itu wajar karena sudah besar. Dan kamu gusion, jangan pacaran dulu, kamu masih bau minyak telon, mending bobo aja sama ibu dan ayah."
"Kamu tuh ya bikin anak anak takut, udah sana berangkat kerja, kalian kalau udah selesai segera siap siap ya dan langsung berangkat kesekolah." Ibu mengusak rambut aamon dan gusion, lalu pergi ke dapur.
"Siap ibu." aamon/gusion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axion [Aamon x Gusion]
Teen Fictionini tentang cerita aku dan kakak, sst jangan kasih tau siapa siapa ya, kalo aku suka kakak. 'gusion..., kakak sayang kamu' 'anh... agh, a-aku juga kak' warn mpreg ! Start : 12422 ©® : @redfield