Prologue

20.5K 616 25
                                    

'Jika Allah mengabulkan doaku maka aku akan berbahagia, tapi jika Allah tidak mengabulkan, maka aku akan lebih bahagia. Karena yang pertama adalah pilihanku. Sedangkan yang kedua adalah pilihan-Nya'

-Ali bin Abi Thalib

Setelah membaca kalimat itu, tentu Labib harus merasa bahagia bukan? Karena dirinya pernah meminta  seorang Annansya Aira didalam doanya, namun tidak Allah kabulkan.

Tidak papa, meskipun sulit untuk menerima takdir itu, tapi Labib yakin bahwa Allah sudah menyiapkan kejutan untuk dirinya kedepannya. Bukankah Aira hanya satu dari miliaran wanita di dunia? Seharusnya Labib bisa dengan mudah kan melupakannya?

2tahun setelah berfikiran seperti itu, ternyata spekulasi Labib salah. Melupan Aira, tidak semudah mempelajari nahwu dan shorof.

Sangat sulit melupakan saat bayangan orang masih sering melintas di sela - sela sunyi nya. Lucu bukan? Padahal Aira sudah bahagia bersama Fahmi dan anaknya mungkin. Tapi Labib justru selalu saja terbayang dengan senyum manis Aira.

Ini memang dosa. Sangat dosa. Membayangkan seseorang yang belum memiliki pasangan saja dosa, apalagi kepada seseorang yang sudah berkeluarga. Namun apa daya hati dan fikiran Labib yang tidak bisa diajak bekerja sama ?

Hingga ada saat, dimana dirinya dipertemukan dengan seorang gadis remaja yang selalu memakai pakaian ketat yang  tidak layak pakai itu. Seorang gadis yang nantinya akan ia panggil——

"Aisyah ku"

***

"Ini namanya tanda apa?"

Labib berhenti membaca Al - quran nya dan melihat kearah telunjuk yang Shabira arahkan.

"Waqof mu'anaqoh. Tanda waqof ini muncul  dua kali, lalu cara membacanya harus berhenti disalah satu tanda. Jika kamu sudah berhenti ditanda pertama, kamu tidak boleh berhenti di tanda kedua. Begitupun sebaliknya."

Shabira mengangguk sok paham,"kenapa  harus milih salah satu?" tanyanya sambil mendongak menatap gus Labib.

"Karena semuanya itu punya pilihan Shabira. Seperti saya yang sudah memilih kamu dan bukan wanita lain untuk menjadi genggaman tangan saya menuju surga-Nya Allah"

Setelah mendengar itu Shabira heboh sendiri, "jadi gus Labib nikahin Bira bukan karena terpaksa?"

****

Eyyo Assalamualaikum :)
Meet again with gus Labib😁
Semoga suka dan jazakallah khairan sudah membaca💗

psst jangan lupa masukin perpus ya<3

See you next chapter🦄

Harus Terikat Dengan Gus CuekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang