Happy Reading 🪄
.
.
.
.
.....Hari sudah menjelang malam dan ternyata
Labib belum juga pulang."Ini pak Atha kemana anjir?! Udah sore belum pulang - pulang juga" gerutu Shabira jengkel.
Bukan nya rindu, cuman kan...Shabira bingung mau ngapain kalau tidak ada Pak Atha.
"Shabira" panggil umma dari arah dapur membuat Shabira terkejut karena setelah menggerutu tadi dirinya sedang melamun.
"Iya umma" balas Shabira sedikit berteriak.
"Ke dapur sebentar nak" umma tidak membalas nya dengan berteriak namun langsung menghampirinya ke kamar.
"Iya umma"
"Pakai hijabnya ya. Ada santri putra soalnya" ucap umma lagi yang diangguki Shabira. .
Shabira berjalan ke dapur dan ternyata memang ada santri putra yang sedang membenarkan kran air untuk mencuci piring yang sudah rusak sedari tadi pagi.
"Ada apa umma?" Shabira menghampiri bu nyai.
"Tolong buat kan kopi buat kang kang ini ya. Umma sedang memasak buat abbah"
"Iya umma" tadi nya Shabira hendak menolak, tapi ya gimana ya. Umma nya sedang sibuk jadi mau bagaimana pun dirinya harus membantu. Walaupun agak tidak yakin bisa membuat kopi.
Shabira mulai mengambil gelas dan menuangkan kopi serta gula dan serta air panas secukupnya.
Tanpa ucapan apapun, Shabira meletakkan kopi yang sudah jadi untuk kedua santri itu lalu pergi setelah ijin dengan umma.
"Pantes ya Di, gus Labib mau sama ning Shabira. Wong cuantik nya kayak katurunan arab begitu" celetuk Bima kepada Aldi yang masih meniup niupi kopi tadi. Untungnya bu Nyai sudah selesai memasak jadi tinggal mereka berdua.
"Iya Bim. Cantiknya gak bosenin. Walaupun bukan dari katurunan kyai, gus Labib pasti bisa bimbing ning Bira. Keliatan banget kalau masih awam" balas Aldi kemudian mulai meminum kopi yang Shabira buat.
"Huek"
"Kenapa Di" tanya Bima saat melihat Aldi membuang sisa - sisa kopi dimulutnya di wastefel.
"Pait bim" adu Aldi setelah mencuci mulutnya dengan air kran.
"Ahahaahah" Bima tertawa membuat Aldi bingung.
"Kok ketawa si Bim" kesal Aldi kemudian membuang kopi tadi yang sempat di minum nya lalu di cuci hingga bersih.
"Sebenernya ane udah tau kalo ning Shabira tadi bukan masukin gula tapi garam ke gelas. Mau negur tapi sungkan. Yaudah sekalian aja ane ngerjain ente"
"Asem tenan" gerutu Aldi yang masih saja ditertawakan dengan temannya.
"Loh kang, belum selesai itu krannya?" tanya bu nyai membuat dua orang itu langsung diam dan menunduk.
"Sampun bu nyai" (sudah bu nyai)
Bu nyai hanya menanggapi dengan senyum kemudian lanjut mencuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harus Terikat Dengan Gus Cuek
Spiritual(Spin off Menggapai Cinta Sang Gus) "JANGAN UNBOXING GUE MALEM INI!" Labib mengangkat satu alisnya,"Siapa juga yang mau unboxing kamu?" Shabira menghela nafas lega lalu bergumam,"lagian kan dia hidup di pondok. Mana mungkin mudeng ngena - ngena ka...