07 - Tuntutan

33 0 0
                                    

-Bagiku, kamu adalah awal hidup ku-

♥♥♥

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Kini, Senja sudah keluar kelas. Nadin dan juga Luna sudah pulang terlebih dahulu karena memang Senja keluar telat. Alasannya, karena Senja tadi sempat ketinggalan mencatat materi karena dirinya yang ada kegiatan OSIS mendadak.

Saat tibanya di luar kelas, tak sengaja Senja berpapasan dengan Arsha. Masih ingat dengan lelaki itu bukan?

Melihat adik kelasnya itu, Arsha memberhentikan langkahnya. "Baru mau pulang juga Senja?" Tanya Arsha kepada Senja.

"Iya Kak. Tadi harus nyatet dulu karena ketinggalan materi," jelas Senja.

"Oh gitu." Arsha menganggukan kepalanya beberapa kali. "Mau sekalian pulang bareng?"

Pertanyaan itu sukses membuat Senja mematung ditempatnya. Bukannya apa, tapi kenapa tiba-tiba Arsha mengajaknya pulang bersama? Senja jadi sedikit salah mengartikan kata-kata Kakak kelasnya itu.

"Kalau kamu gak mau ya gak apa. Aku gak maksa juga," ucap Arsha lagi.

Tak berselang lama, Senja mengangkat sudut bibirnya membuat senyuman tipis. "Boleh deh Kak," ujar Senja akhirnya.

"Yaudah, yok," ajak Arsha membuat keduanya lantas berjalan.

Namun, tak berselang lama tiba-tiba saja tangan Senja seperti ada yang menggenggam membuat Senja lantas menghempasnya begitu saja.

Saat menoleh ke belakang, ternyata si lelaki rese. Mau apa lagi dia?

"Main pegang-pegang aja lo! Gak jelas banget sih?!" Gerutu Senja menatap Aksara menajam.

"Yailah, baru gue pegang. Belum gue ci-"

Sebelum mengucapkan kata keramat itu, buru-buru Senja membekap mulut Aksara membuat lelaki itu sulit untuk berbicara. Arsha yang berada di situ bahkan tampak terlihat aneh melihat interaksi kedua remaja di hadapannya saat ini.

Senja tersenyum aneh kearah Arsha sebelum akhirnya senyum itu luntur kala Aksara begitu saja menghempas tangan gadis itu.

"Lo kenapa sih?!" Tanya Aksara sedikit kesal.

"Seharusnya gue yang tanya, lo kenapa?! Tiba-tiba dateng terus main pegang tangan gue lagi. Gak sopan tau!" Balas Senja tak kalah ketusnya dari ucapan Aksara barusan.

"Lo masih inget tugas lo kan?" Tanya Aksara dengan satu alis terangkat.

"Tugas apaan?"

"Gantu." Satu kata itu berhasil membuat Senja berdecih pelan. "Karena lo masih terikat sama gue. Jadi, hari ini dan seterusnya lo pulang bareng gue." Aksara hendak menarik tangan Senja namum buru-buru Senja menghindar.

"Apaan sih?! Enggak! Gue pulang sama Kak Arsha," bantah Senja.

"Lo pulang sama gue atau..."

Mendengar penuturan Aksara, Senja yakin kalau lelaki itu pasti akan mengancamnya lagi. Senja menghembus napas berat sebelum akhirnya gadis itu berdeham pelan.

"Kak, maaf ya, hari ini aku gak bisa pulang sama kamu. Gegara si lelaki jelek ini nih!" Dumel Senja menatap Aksara jutek.

Arsha tersenyum. "Gak apa kali, gak usah merasa bersalah gitu."

"Tapi kan gak enak aja gitu Kak."

"Tadi kan aku udah bilang sama kamu, aku gak maksa untuk kamu mengiyakan ajakan aku. So, it's okey."

"Udah ya stop! Gue muak liat percakapan kalian yang klasik ini. Ayok gantu let's go kita pulang!" Ajak Aksara seraya menarik tangan Senja membuat Senja akhirnya pasrah mengikuti langkah lelaki itu.

AKSARA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang