Hari ini Lyora masuk ke sekolah, sejak perjalanan dari rumah menuju ke sekolah pikirannya selalu tertuju pada Alona.
"apa kalau tanya papa bakal di jawab jujur? Atau justru terkesan ga sopan, apalagi gue masuk masuk ke kamar orang..." pikirnya.
"RAALYORAAAA!!" suara Allen begitu keras hingga kini anak itu menutup kedua kupingnya, agak pengang saat mendengar suara Allen.
"apaaa apaaaa."
"orang yang bikin rumor ga jelas itu udah di hukum, terus yang bicarain soal masalah lu kemarin di kasih peringatan."
"hah? Beritanya sampai di telinga guru..?"
"bukan, gue yang ngaduin." tiba tiba Jay muncul di belakang Allen.
Lyora ternganga, apa maksudnya? Jay mengadukan hal ini kepada guru?
Pria itu mendekat dan mengambil posisi Allen yang tadinya berdiri di depan Lyora "bunda lu udah ga ada di dunia ini, rasanya ga pantes kalau mereka ngomongin soal hal itu."
Jantungnya berdegup kencang saat mendengar perkataan Jay dan mata Lyora mulai memanas karena ucapannya tadi.
"lagian juga udah peraturan sekolah yang ga ngebolehin bawa masalah keluarga ke sini."
"gue jamin habis ini ga akan ada yang ngomongin lu lagi kok."
Mungkin karena kemarin Jay ikut ke makam bunda, jadi dia berani mengadukan masalah ini kepada guru.
Dia meletakkan tangannya di atas pundak Lyora kemudian tertawa "apasih ga usah nangis, cengeng banget lu." ibu jarinya mengusap setetes air mata yang hampir jatuh di pipi gadis itu.
"gue ngerti perasaan lu, jadi kalau semisalnya nanti masih ada orang yang bahas hal ini kasih tau gue."
"Yora." Jay tersenyum lebar ke arah Lyora yang masih berusaha menahan tangis, dia menepuk pundak Lyora beberapa kali kemudian pergi.
"Len, bawain tasnya dia." ucap Jay memerintah Allen.
"IYA JAY, SINI RAA TAS LU BERAT BIAR GUE BAWAIN!" Allen menarik tas yang Lyora gendong kemudian dia menggendongnya di bagian depan.
"Jay!" panggil Lyora saat Jay belum berjalan cukup jauh dan Jay menoleh.
"makasih." ucapnya seraya menunduk setengah badan. Jay hanya tersenyum dan mengangkat tangannya kemudian lanjut berjalan.
Kini Lyora dan Allen berjalan beriringan menuju ke kelas, pikirannya kini tidak tertuju pada Alona lagi tetapi pada Valerie yang mungkin saja menyebarkan rumor itu.
Sampai di dalam kelas, Nala, Acha dan Galen sibuk membicarakan berita hangat pagi ini "Valerie, sejak kapan dia begitu?"
"biasalah dari awal Lyora ikut pentas drama gue udah tau kalau dia ga suka sama Lyly."
"terus sekarang si Valerienya gimana?"
"di panggil ke ruang guru."
"seriusan?" tanya Lyora kepada mereka bertiga, sontak ketiganya terkejut dengan kehadiran gadis itu yang tiba tiba.
"iyaa biarin aja, pantes kok orang kaya gitu."
Lyora diam menunduk dan memikirkan satu hal, apakah nanti dia akan mengadu kepada papa? Tapi tenang Lyora tak takut dengan itu walaupun Valerie yang mengadu tetap saja dia yang akan di marahi papa karena sudah menyebarkan sesuatu yang seharusnya menjadi privasi.
"gue jadi lu bakalan ngadu ke pak Sean." lanjut Acha, semakin lama orang orang mengetahui hubungan darah Lyora dengan Valerie. Semoga setelah mereka tau hal buruk tak akan terjadi, Lyora harap mereka bisa memakluminya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate | Enhypen
Teen Fictionkatanya remaja adalah masa masa yang paling indah? sepertinya hal itu terjadi pada Lyora di sekolah barunya. 📅 start : 28 May 2022 end : - jangan lupa vote cerita saya kalau kamu kamu suka 👉🏻⭐ cerita ini murni pemikiran sendiri‼️ update setiap h...