26 : Kisah Alona

105 21 30
                                    

Suara heels Alona membuat beberapa staff menoleh ke arahnya "oh my God, she's back..." mereka semua memujinya, Alona Kazura.

Ceklekk...

"Hai Alona apa—"

"saya mau hiatus sampai tiga bulan ke depan."

Pria tua yang tadinya sedang duduk santai langsung berdiri dari kursinya saat mendengar permintaan Alona "why?? Banyak yang mau ajak kamu kerja sama di brand mereka, keuntungan kita akan besar and you popularity will... bum!"

"sorry, I'm not interesting."

Luan yang melihat Alona mulai tak nyaman langsung maju dan berbicara "Alona mau fokus ke kesehatannya dulu."

"baik, saya mengerti Luan tapi apakah dia akan kembali?"

"saya harap saya akan hiatus selamanya." jawab Alona dingin.

Mendengar ucapan itu Luan langsung menyenggol lengan Alona "heh."

"sakit? Hiatus selamanya? Kamu ini udah bosan atau mau mati? Kenapa ucapannya kaya orang yang mau meninggal."

"Pak, ucapan anda— tidak sopan." Luan mulai geram dengan ucapan atasannya tadi.

"sorry, yasudah kembali dalam tiga bulan lagi."

Alona segera keluar dari ruangan itu kemudian masuk ke dalam ruangannya dan di susul Luan di belakang.

Dia mengambil sebuah cangkir lalu meletakkan beberapa sendok kopi dan juga gula kemudian menyeduhnya dengan air.

Alona menarik kursinya ke dekat jendela lalu dia melihat hujan yang turun dengan deras dari sebalik jendela.

Tatapannya tertuju pada Jay dan juga Lyora yang tengah berteduh di bawah pohon, awalnya Alona tak tau itu siapa karena terlihat buram.

Tapi melihat keduanya memakai baju seragam, Alona yakin itu adalah Lyora dan Jay.

"fine, let's see sampai kapan mereka bertahan."

16.35 PM

Kedua anak itu kompak memeluk dirinya masing masing saat dingin ac menerpa permukaan kulit.

Luan secepat mungkin segera memberikan selimut untuk mereka "Alona." mendengar namanya di panggil gadis itu menoleh.

"makasih." ucap Lyora di iringi senyuman lebar, Alona yang melihat itu ikut tersenyum juga.

Jay dan Luan pergi meninggalkan Alona dan Lyora untuk berbicara berdua "jadi kamu ini siapa kak?"

"aku bukan kakak kamu." jawab Alona, hati Lyora terasa sangat kecewa saat mendengar jawaban itu.

"seriously?"

"no, I'm not maafin aku Lyora..."

Alona bisa melihat mata Lyora berkaca kaca dan sepertinya sebentar lagi air mata itu akan terjatuh.

Di dalam hatinya Lyora merasa kesepian, tak ada semangat rasanya. Apa tujuan hidupnya jika tak ada keluarga yang menemani? Alona yang menjadi harapan satu satunya ternyata salah.

Lyora menyodorkan surat yang ia temukan di waktu itu "ini punyamu kan kak terus kenapa bisa ada di rumah papa?"

Dengan tangan yang sedikit bergetar Alona mengambil surat tersebut, matanya meneteskan satu tetes air mata saat surat itu berada dalam genggamannya "ini, kakak kamu." mata Lyora langsung tertuju pada tulisan yang Alona tunjuk, Winandra.

"Winandra?"

"Chandra, namanya Winata Chandra."

"..........." Lyora terdiam, dia begitu terkejut saat mengetahuinya.

Soulmate | Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang