23 : The Game

118 22 53
                                    

Lyora tertunduk kecewa saat mendengar keputusan dari teman seangkatannya "uhm maaf ya Lyora kita ga bisa terima kamu di club seni lukis."

Lyora menatap kertas dengan sebuah gambar pemandangan yang ia lukis kemarin malam, Lyora pikir dia akan lolos seleksi tapi ternyata tidak.

"iya gapapa kok."

"yasudah aku permisi ya..."

"iyaa silahkan."

Selang beberapa menit setelah kepergian siswi tadi, Lyora langsung menghentak hentakkan kakinya ke lantai dengan perasaan geram "huhh gue udah mati matian bikin ini sampai begadang."

"tapi kenapa di tolak? Bukan seharusnya kalau gue ga bisa kemampuan gue harus di asah di club seni?"

Gadis itu mengehela nafas panjang, hatinya masih berusaha untuk mengikhlaskan hal ini yaa walaupun sulit.

"Lyora." panggil Nolan yang tiba tiba wujudnya muncul di ambang pintu sana, Lyora curiga Nolan punya kalung yang bisa membawanya kemana saja karena dia seperti hantu sekolah.

"ohh Nolan, ini bukunya gue kembaliin." Lyora memberikan tote bag berisi buku buku yang kemarin Nolan berikan.

"kenapa?"

"gue lagi ga mood baca beneran deh, nanti deh lain kali aja yaa sorry." Lyora memutar badannya menuju keluar tetapi Nolan justru menarik kertas gambar yang ia bawa.

"HEH!"

Tangan Nolan berusaha menjauhkan Lyora agar dia tak mengambil gambar yang sedang Nolan pegang, sekilas terukir senyuman tipis di wajah anak itu.

"ga usah di liat! Nanti mata lu buta, gambar gue jelek soalnya!"

"kaya gambaran anak tk."

Jlebb...

Lyora berusaha menahan emosi saat Nolan meledeknya tidak sebenarnya tidak meledek karena Nolan hanya berpendapat, dia tau gambarnya itu jelek maka dari itu Lyora tak mau ada orang lain yang lihat.

Karena Nolan tak kunjung memberikan gambar miliknya akhirnya Lyora pasrah dan hanya diam, dia tak lagi berusaha untuk mengambil gambar itu.

"bagus kok, apalagi coloring nya."

Gadis itu melirik heran ke arah Nolan, dia tak salah dengar kan? Nolan tadi memuji dirinya?

"makanya gue sebut kaya gambar anak tk."

"ahaha oke jadi ini pujian atau apa?" tanya Lyora bingung, dia merasa tersanjung tapi merasa terhina juga.

Nolan hanya mengedikan bahunya saat Lyora bertanya "di tolak?"

"iya."

"pantes."

Jlebb (pt 2)...

Gadis itu kembali menghembuskan nafas dengan gusrak kemudian menarik kertas gambar miliknya yang berada di tangan Nolan "sini ah!"

Kaki Lyora sudah berjalan tiga langkah menjauh dari Nolan tetapi langkah itu lagi lagi dibuat terhenti karena panggilan Nolan "gue ada tawaran."

"tawaran apa? Buku?"

"bukan."

"terus?"

Nolan berjalan mendekat dan kini dia berdiri di depan Lyora "kepengen banget masuk club seni?"

Lyora menggigit bibir bawahnya dan melihat ke arah sekitar, dia ingin belajar melukis.

"ehm mau."

"gue bisa ajarin lu."

Soulmate | Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang