21 : Rumah Sakit

136 26 45
                                    

Tragedi yang terjadi pada papa membuat semua anggota keluarga menjadi tak bersemangat.

Semalaman keempat orang itu duduk dan terjaga semalaman di rumah sakit, Sharon tak pergi ke kampus, Lyora dan Valerie juga tak pergi ke sekolah.

"papa bakalan baik baik aja kan kak?"

Sharon tersenyum menatap adiknya, Lyora. Perlahan tangannya mengusap kepala sang adik "pasti."

Besok hari ulang tahun Lyora, apakah ini hadiah yang Tuhan berikan kepadanya?

Hening, keduanya larut dalam pikiran masing masing sampai kehadiran mama membuyarkan lamunan keduanya.

"mama sama Valerie mau pulang dulu ada beberapa barang yang harus mama bawa kesini, kalian mau ikut pulang atau..."

"aku ikut pulang ma, tugas kuliah aku deadline hari ini."

"Lyora?"

"aku- di sini aja ma cuma kalau mau balik lagi ke sini titip handphone yaa, ada di kamar."

"okee, kamu beneran gapapa di sini sendirian?" tanya mama memastikan.

Gadis itu menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum tipis "iyaa mama."

"yaudah mama pamit yaa." ketiganya pergi meninggalkan Lyora sendirian di rumah sakit.

Dandanannya begitu kumal, rambut yang agak berantakan, baju tidur yang mulai kusut dan sandal jepit yang Lyora gunakan mendukung penampilannya seperti gembel.

Krukkk....

Mama tak meninggalkan sepeser uang pun untuk Lyora, dia belum sarapan hari ini dan perutnya benar benar keroncongan.

Beberapa kali jemari nya menelusup ke dalam kantung jaket yang ia kenakan, berharap jika ada selembar uang di dalam sana.

"mama kapan pulang?"

"mana ga pegang hp lagi..." monolognya sendiri, sekarang dia benar benar seperti anak hilang. Hanya terdiam tanpa melakukan apa apa dengan dandanan yang terlihat begitu berantakan.

"loh Lyora...?"

Mendengar namanya di panggil dia menoleh, pertemuan yang tak pernah terduga. Itu kak Yumna, dulu dia adalah tetangga Lyora di rumah lama.

"kak Yumna? Kok kamu ada di sini?"

Yang di panggil namanya langsung tersenyum lebar kemudian duduk di sebelah Lyora "aku kerja di sini Ly jadi perawat hehehe, kamu sendiri ngapain di sini?"

"ohhhh, aku lagi nunggu papa kak."

"wahh Lyora punya papa sekarang?"

Mendengar pertanyaan Yumna, Lyora hanya bisa tersenyum kemudian menganggukkan kepala.

"sendiri aja? Bunda mana?"

"hehe bunda udah meninggal kak...."

"HAH? MENINGGAL? KAPAN??? KOK GA ADA YANG NGASIH TAU AKU SIH?"

"sekitar satu bulan yang lalu kayanya..."

"bunda sakit atau gimana?"

"sakit, bunda kanker otak."

Lyora bisa melihat mata Yumna berubah menjadi sendu, perlahan tangannya mendekat kemudian merangkul tubuh Lyora "jadi sekarang kamu tinggal sama papa? Lyora maaf yaa aku baru tau berita ini, kamu yang sabar ya..."

Seperti biasa, saat orang orang menyuruhnya untuk sabar akan kematian bunda saat itu juga hati Lyora menjadi lemah, rasanya ingin menangis.

"i-iya kak." jawabnya dengan suara bergetar.

Soulmate | Enhypen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang