ANGEL LULLABY

💜 Part 2 : Alyena Caliana Aleda 💜

💕 ANGEL LULLABY

(PART 2 :Alyena Caliana Aleda) 💕

=====

Alarice tak mengerti apa yang baru saja terjadi pada dirinya, seperti tak sadar pulang dari rumah sakit. Malah melajukan mobilnya bukan kembali ke perusahan atau kembali ke mansion .

Lagi-lagi ia malah tanpa sadar sekarang berdiri di depan sebuah kontrakan kecil, kontrakan yang ia sendiri tak tau milik siapa. Ia pernah mencari tau ada apa sebenarnya dengan kontrakan kecil itu, kenapa pikirannya selalu ingin ke sini. Saat tiba pun yang ia lakukan hanya berdiri memandanginya, halaman yang penuh bunga bercampur rumput liar yang merambati rumah tersebut.

Pintu dan jendelanya tak pernah terlihat terbuka, pandangannya selalu menatap ke arah pintu seperti mengharap sesuatu keluar dari sana.

"Apa aku sudah gila." gumamnya hampir menertawakan dirinya sendiri.

Ia pernah mencari tau siapa pemilik rumah kecil itu, dan ia dapatkan hanya lah rumah itu tak pernah di tinggali siapa pun. Orang-orang di sekitarnya juga mengatakan rumah itu di bangun tapi tak seorang pun pernah tinggal di sana.

"Apa yang kuharapkan dari sana? Konyol sekali." decaknya membalikkan badan.

Saat tangannya ingin membuka pintu, hati dan pikirannya menolak. Desakan kuat yang menyesakkan membuatnya kembali memikirkan rumah kecil tersebut.

Ia tidak akan bisa tidur seperti biasanya, dan bermimpi aneh untuk waktu yang lama.

Menghela napas, Alarice memilih mencoba mendengarkan hati dan pikirannya. Ia berbalik melangkah menuju pagar rumah kecil itu, membukanya dengan pelan.

Pagar besi kecil yang dirambati bunga mawar liar dan rumput itu terbuka lebar, seolah mempersilahkannya untuk masuk.

Langkah pertama Alarice masih ragu, langkah kedua hatinya merasa hangat. Sampai ia dengan ringannya melangkah memasuki halaman kecil yang penuh rumput dan bunga tersebut.

Saat ia berada tepat di depan pintu rumah tersebut perasaan ragunya lenyap, hanya ada perasaan ingin tau yang kuat ia merasa rumah itu memanggilnya.

Mengabaikan rumput-rumput dan mawar liar yang menghiasi pintu dan kaca, ia sudah berada tepat di depan pintu.

Dan saat tangannya sudah menyentuh kenop untuk mendorongnya terbuka ...

"Siapa kau?"

Alarice tersentak kaget langsung berbalik saat sebuah suara menegurnya dari belakang, ia jadi diam bingung. Melihat seorang wanita dengan dress hijau tosca dengan rambut hitam terkuncir. Menatapnya penuh curiga, membuat Alarice tak enak hati.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Wanita itu kembali bertanya dengan nada curiga, tadi ia melihat ada seorang pria yang terlihat ingin masuk ke dalam rumah kecil tersebut.

"Aku ... aku hanya berpikir rumah ini apa dijual. Aku ingin membelinya." ucapnya.

Entah ide pikiran dari mana yang jelas ia begitu saja mengatakannya, dan memang ia akui ia tertarik dengan rumah kecil misterius tersebut. Rumah itu selalu muncul dalam mimpi anehnya, selain itu ia selalu ingin kemari.

"Rumah ini tidak dijual, lagi pula ini rumah tidak layak." jawab wanita itu menunjuk betapa tidak layaknya, dilihat dari rumput merambat dan kosong.

"Rumahnya cukup bagus. Bangunanya masih layak, apa kau pemiliknya? Aku akan membayar mahal untuk rumah ini." sahut Alarice.

Kening wanita itu mengeryit, "Pulang lah. Rumah ini tak akan pernah dijual." ucapnya sebelum akhirnya meninggalkan Alarice.