28

719 31 2
                                    

"Kenapa sih kamu menyuruhku buru buru balik ke Indo? Baru kemarin kamu menyuruhku ke Korea untuk mengurus pernikahan mu?" omel Dio yang terpaksa meninggalkan Ovi sendiri di Korea karena ancaman dari kakaknya.

"Iya... Dua hari lagi aku akan menikah tau? Kamu tau gak galaknya kakak Melan itu kayak apa?? Kalau dia tau aku keluyuran gak jelas dan gak fokus mempersiapkan pernikahanku aku bisa di bunuhnya" omel Dika

Bukan cuma Dio dan Dika yang ada di ruang kerjanya Arian, disana juga ada Jo dan Ben

"Kamu tau dia siapa?" Arian menunjuk Ben... Pria ganteng yang tangannya di penuhi tato... Bahkan leher sebelah kanannya juga di tato sampai mengenai rahangnya.

 Bahkan leher sebelah kanannya juga di tato sampai mengenai rahangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dika dan Dio melirik Ben.. Cowok ganteng dengan tato yang hampir menghiasi seluruh tubuhnya.

"Mana ku tau dia siapa? Aku juga baru melihatnya sekarang..." jawab Dika cuek lagian apa hubungan cowok itu sama pernikahan Dika dan Melan yang terancam gagal?

"Dia Ben bosnya Gala..... Lebih sadis dan lebih kejam dari Gala" kata Arian. Dika dan Dio memandangi Ben. Cowok dingin tanpa ada sedikitpun expresi di wajahnya.

"Pembunuh darah dingin...." bisik Dio pada Dika karena Dio juga tidak tau menahu mengenai Ben. Ini adalah kali pertama ia melihat cowok itu

"Ya... Dia sudah terbiasa membunuh, memperkosa bahkan memutilasi orang..." imbuh Arian menakuti adik dan mantan rivalnya

Dika dan Dio tergidik ngeri mendengar kata kata Arian.. Cowok setampan ini menjadi seorang pembunuh?

"Kalian tau bosnya Ben siapa??" tanya Arian lagi

"Siapa??" Dika dan Dio kompak bertanya pasti orang itu sangat kejam dan berwajah bringas

"Aku...." jawab Arian bangga yang sontak membuat Dika dan Dio kaget tak percaya

"Jangan bercanda" ledek Dio. Kakaknya yang tengil pembunuh berdarah dingin? Mustahil....

"Jangankan membunuh orang membunuh tikus pun kamu tak berani" ledek Dio, Dika pun ikut mentertawakan kekonyolan Arian

Tanpa sengaja Jo dan Ben juga ikut mentertawakan banyolan Dio. Keduanya berhenti tertawa saat Arian mendelik dengan tajam. Ben kemudian mengeluarkan pistol yang selalu ia bawa dan mengacungkannya pada Dio dan Dika

"Waiyyyy..... Santai bos" pekik Dika saking kagetnya... Secara reflek Dika dan Dio mengangkat kedua tangannya.

"Aku memang tidak langsung membunuh musuhku dengan tanganku sendiri.... Tapi aku membunuh mereka dengan perintah yang ku berikan pada Ben dan Gala" kata Arian dingin.

Mengerikan, bahkan Dio tak pernah menyangka jika kakaknya se mengerikan ini.

"Kalian juga lupa kalau aku adalah mantan tentara, beberapa kali aku terlibat baku tembak dengan musuh... Kira kira ada 20 orang yang sudah ku habisi dengan senjata ku... Aku menembaknya di bagian dada, leher, perut, kepala bahkan aku juga pernah menembak mata musuh ku... Bukan cuma itu, aku juga pernah menggorok leher musuh dan menusuk perutnya sampai ususnya keluar" kata Arian

ARINITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang