C H A P T E R 15 : Godaan Kaisar

11.7K 1K 17
                                    

Maklumi kalo ada typo guys..

Happy reading 💓

•|•|•

"Helcia, jika aku memintamu untuk menjadi kekasih rahasiaku, apa kau mau?"

"A-apa?" Helcia membulatkan matanya, menatap Kaisar Alcacio seperti orang yang bodoh, otaknya berusaha mencerna setiap kata yang keluar dari pria bertopeng emas itu.

Ruangan begitu sunyi dengan Kaisar yang masih menatap Helcia dengan tatapan yang dalam, labiumnya mengulas senyum tipis melihat reaksi Helcia yang nampak masih terkejut. Sedangkan gadis itu tak mampu mengeluarkan satupun kata, entah dirinya yang bingung mau menjawab bagaimana atau otaknya yang masih mencerna dan menyadarkan bahwa ini bukan sekedar lelucon.

"Apa aku terlalu cepat meminta?" Kaisar Alcacio memiringkan kepalanya, tangannya terulur menyelipkan rambut yang menutupi sisi wajah Helcia ke belakang telinga.

"Apa Yang Mulia sedang bercanda?" Helcia balik bertanya.

"Apa menurutmu aku orang yang suka bercanda, Helcia Anastasia?" Pria itu mendekatkan wajahnya, berbisik tepat di samping telinga Helcia, meniup telinga gadis itu dengan pelan membuat bulu kuduk Helcia berhasil berdiri.

Gadis itu menahan napasnya saat lagi-lagi Kaisar memberikan sentuhan lembut pada sisi lehernya. "Apa alasan Anda meminta saya untuk menjadi kekasih Yang Mulia?"

"Hmm.." Kaisar bergumam pelan dengan mata yang terpejam, kemudian meletakkan dagunya di bahu Helcia yang terbuka, jemari tangan kanannya mengelus pelan punggung tangan Helcia, sentuhannya begitu lembut dengan gerakan yang lamban, sesekali memainkan jari-jari Helcia yang tampak lebih kecil darinya.

"Saat pertama kali melihatmu, aku penasaran mengapa kau selalu menundukkan pandanganmu. Saat aku melihat matamu, entah kenapa aku langsung menginginkan kau berada di dekatku, maka dari itu aku menjadikanmu pelayan pribadiku. Semakin kau berada di sini, aku semakin menyukaimu, Helcia."

Helcia meneguk salivanya yang terasa kering. Pikirannya selalu bertanya-tanya, benarkah ucapan Kaisar? Apa dia hanya mau bermain-main? Apa dia berbohong demi sesuatu yang lain? Atau bisa saja ini adalah sebuah jebakan Kaisar?

Namun entah kenapa nada lembut dan lirih dari Kaisar membuat Helcia semakin bimbang, apalagi dengan tatapan mata emasnya yang menatapnya sayu, tatapan yang selama ini tak pernah Helcia lihat sebelumnya. Bahkan ia sama sekali tak pernah berpikir bahwa Kaisar bisa memberikan tatapan seperti itu pada seseorang.

Kenapa pria ini terlihat sangat meyakinkan? Namun di lain sisi Helcia merasa sesuatu yang janggal di dalam hatinya, entah apa itu, yang pasti Helcia mencoba untuk tidak percaya pada ucapan Kaisar.

"Saya.."

"Apa kau tidak percaya padaku, Helcia?" Kaisar mengangkat wajahnya, menatap Helcia dengan sedikit kesedihan di matanya.

"Tidak, tentu saja saya percaya! Saya hanya tidak tau harus menjawab bagaimana, saya juga sedikit terkejut dengan perkataan Yang Mulia yang meminta saya untuk menjadi kekasih rahasia Anda." Helcia tersenyum paksa, walau di dalam hati ia sedikit merengut kesal mengapa Kaisar begitu terdengar dominan dalam setiap ucapannya. Seakan Helcia tanpa sadar harus menuruti setiap ucapan pria itu.

"Kau pasti sangat bingung, ya? Sepertinya aku memang terlalu cepat mengatakannya."

"Bisakah Yang Mulia memberi saya waktu?"

Kaisar tersenyum, "tentu saja. Gunakan waktumu dengan baik."

"Terimakasih.." gadis itu menundukkan kepalanya, entah kenapa sekarang ia merasa malu untuk sekedar menatap Kaisar Alcacio. Apa mungkin ini efek dari ungkapan hati Kaisar yang begitu terang-terangan?

The Emperor's Maid (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang