"Putri Hestia, sebaiknya hukuman apa yang pantas pelayan rendahan ini dapatkan karena telah berani menentang perintah selir Kaisar?"
Tubuhku menegang mendengarnya. Apakah ini riwayat dari hidupku? Bahkan aku belum memiliki rencana selanjutnya untuk menuntaskan wasiat yang bibi berikan padaku!
Dapat kulihat sudut bibir Hestia berkedut menahan senyum. Dia pasti senang aku diperlakukan seperti ini.
"Yang Mulia, bukankah terlalu kejam jika harus memberi Nona Helcia hukuman hanya karena hal kecil seperti ini?" Selir Elea mencoba membelaku.
Astaga, aku sangat menyukainya! Dia benar-benar baik, rasanya aku ingin memeluknya saat ini juga.
"Kalau begitu, berikan pendapat kalian semua. Apakah dia pantas mendapat hukuman, suara terbanyak menentukan hasil dari perundingan ini." Bisa kulihat Kaisar menahan senyumnya, ujung bibirnya berkedut pelan dengan ekor matanya yang melirikku.
Bolehkah aku menampar wajahnya?
"Kalau begitu jawaban saya tidak." Selir Elea yang pertama kali memberi suara. Oh, aku sangat menyayanginya.
"Menurut saya dia pantas mendapat hukuman, Yang Mulia." Ucap Selir Siona. Aku tau dia tidak menyukaiku, dan karena hal itu juga aku turut tidak menyukainya.
"Saya setuju dengan Selir Siona. Bagaimana mungkin seorang pelayan begitu lancang dengan Selir Kaisar? Jika dibiarkan, bisa saja sikapnya mempengaruhi pelayan yang lain." Selir Pheony berpendapat.
"Emh.. saya tidak setuju, Putri Elea benar. Ini hanya masalah kecil, jadi saya rasa saya akan memaafkan kelancangannya untuk kali ini." Hestia berucap dengan labium yang mengulas senyum lembut untuk Kaisar. Dapat kulihat mata Kaisar dari balik topeng terlihat menyipit, membalas senyuman Hestia.
Aku heran dengan Hestia, tumben sekali. Padahal dulu dia sering menghukum pelayannya hanya karena kesalahan kecil. Apa dia mau terlihat baik di depan Kaisar?
"Dua setuju dan dua lainnya tidak. Sekarang hasil akhirnya tergantung pada Putri Illiana." Kini semua mata tertuju pada Selir Illiana.
Sial. Jantungku semakin berdetak dengan kencang menunggu kalimat yang akan Selir Illiana keluarkan. Aku meremas kedua tanganku, berharap Selir Illiana memilih jawaban tidak setuju. Yang benar saja, baru satu hari aku bekerja sudah mendapatkan masalah sebanyak ini.
Apalagi sekarang diadakan sidang dadakan. Ayolah selir Illiana, nasibku tergantung padamu! Jika kau memilih setuju, entah akan kuletakkan dimana wajahku nanti. Bisa-bisa aku dicap sebagai pelayan terburuk sepanjang masa!
"Saya.." Selir Illiana menggantungkan ucapannya, bisa kutebak dia juga terlihat kebingungan.
"Saya rasa.. pelayan itu pantas mendapatkan hukuman, Yang Mulia."
Jawaban Selir Illiana membuat tubuhku melemas. Sudahlah, tidak ada harapan lagi bagiku untuk bisa bertahan di kerajaan ini. Bukan hanya Kaisarnya, para selirnya pun sama saja! Sama-sama menyebalkan hanya karena aku melakukan satu kesalahan kecil.
Kali ini aku akan pasrah saja. Namun tetap saja hatiku tidak menerima hal ini. Rasanya aku ingin menandai wajah mereka semua, terkecuali selir Elea tentu saja. Ingin rasanya membalas namun aku tau tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi jika ada kesempatan, aku benar-benar ingin membalas perlakuan menyebalkan mereka.
Kaisar menyeringai kecil menatapku, aku hanya menatap jengah.
"Baiklah, sudah diputuskan. Nona Helcia akan menerima hukuman kecil dariku."
Aku berusaha menahan kesal, akan lebih gawat situasinya jika aku tidak bisa menahan emosi. Entah kali ini apa lagi yang akan mempermalukan ku.
"T-tapi, Yang Mulia.." Selir Elea mencoba mengutarakan pendapatnya, namun aku menahan dengan menundukkan tubuhku sedikit ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Emperor's Maid (END)
RomanceRate: 16+ Elefthería series 1 •|•|• Negeri Elefthería, penuh kebebasan dan kedamaian, dipimpin oleh empat kekaisaran besar yang agung. Kehidupan damai selalu menyertai Helcia, seorang Putri yang kabur dari kerajaannya, gadis tangguh yang selalu meng...