Enjoy!
Arion Pov
Setahun yang lalu...
Untuk siapapun yang bilang kalau gamon dan galau itu alay sini berantem sama gw! Sakit sialan! Udah sakit tapi tetap harus rela, ini tersakiti banget sampai gw overdosis sama lagunya Day6.
Ditambah gw tetap harus terlihat baik-baik saja kalau Zio chat atau telpon. Setidaknya bisa dua atau empat kali dalam seminggu dia nelpon buat nanya kabar dan seringnya itu ditengah malam. Ganggu tapi ga pernah gw tolak.
Sampai tiba dimana perasaan sakit itu sudah hilang, sudah biasa saja. Sudah tidak semangat ketika telpon darinya masuk. Seperti mungkin hati yang terluka ini mengerti bahwa harapan tak lagi bersemayam di dalamnya.
Zio hanya menyayangi diri ini sebagai sahabatnya. Dan dia tidak mengharap lebih pada hubungan apapun.
Gw menutup layar laptop ini dengan wajah datar tanpa semangat seperti kemarin-kemarin. Di meja ada banyak piring dengan makanan yang mama bawakan. Dia terheran-heran dengan anaknya yang jadi tidak punya semangat hidup ini.
Kemarin malam gw dengar mama yang menangis di telpon, mengadu ke papa tentang gw yang tiba-tiba berubah. Gw yang jadi merasa bersalah. Ya namanya juga patah hati coy!
Papa sampai pulang dari pekerjaannya di Brunei dan ngajak gw untuk jalan-jalan kemana gw mau. Tapi gw yang lagi otw meriang saat itu menolak. Yakali gw udah pusing mendekati vertigo terus mual tapi jalan-jalan.
Sebagai gantinya papa bekerja dari rumah kurang lebih dari dua bulan terakhir. Kan tambah merasa beban banget gw ini.
Sampai suatu hari ada perdebatan dalam diri gw.
Otak gw bilangnya gini, "Bangun wahai pemalas! Ga guna banget lu ngasur terus."
Terus badan gw "seenggaknya kasih gw makanan berlemak pedas atau apa kek, lama-lama tambah kurus ini anjir!"
Tapi hati gw yang lemah ini menimpali. "Nanti kepikiran terus nangis tengah jalan apa ga malu? Mending di kamar aja, galau sampai mampus."
Tapi maaf hati, kali ini kamu kalah. Gw udah nurutin kegalauan selama ini, gw mau keluar! Gw ga mau jadi Rapunzelman.
Gw keluar, melihat dunia bahwa langit masih sama-sama biru. Melihat bahwa semuanya masih sama. Hanya karena kepergian satu orang bukan berarti dunia akan hancur lebur.
Pada saat itu gw mulai mensyukuri diberi rasa patah hati. Membuat gw menyadari bahwa sehancur-hancurnya gw, dunia masih tetap jalan. Dunia masih punya banyak cara untuk menghibur gw. Dan gw berhasil sembuh dari sakitnya perasaan itu.
Bahwa dunia punya begitu banyak kejutan yang tak akan disangka. Bahwa dia telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik yang bisa mengantarkan kita pada perjalanan yang lebih bermakna.
Sesuatu tak disangka itulah yang kini jadi tambatan hati baru gw. Diantara Arsen,Sevan dan Feo memang gw duluan yang mulai pacaran. Mereka baik-baik aja, mereka bahkan mendukung banget.
Gw mau kalian mengenal seseorang yang berhasil ini.
Nama dia Jeff, Jeff Moeis lengkapnya. Dia teman, rekan kerja, dan sahabat seperjuangannya Kak Aris semasa kuliah. Ya jadi Jeff ini delapan tahun lebih tua dari gw.Awalnya emang gw berasa pendekatan sama kakak sendiri, serasa kakak adik zone. Tetapi dia menyenangkan, dia paham selera humor gw, dia menghargai pemikiran gw tentang banyak hal dan dia mau sama gw.
Dalam empat bulan Jeff berhasil datang dan menambah list orang-orang dalam hidup gw. Dia datang bukan sebagai pengganti atau pelampiasan. Dia datang sebagai awal yang baru, sebagai sesuatu yang serius, yang dipersiapkan Dunia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Bestfriend
Teen FictionGanti judul jadi "Sorry, Bestfriend" - warn, banyak kata kasar - isinya candaan, jangan serius - update sesuka hati - hanya fiksi! - bromance, boyslove area!, (so bagi kalian yang ga nyaman dan ga suka temanya silahkan pergi) [Enggak tahu ini bakal...