"PLAYBOY"
Didalam kamarnya jungkook berbaring diatas tempat tidurnya. setelah proses lamaran hati jungkook yang berbunga-bunga kini entah mengapa hatinya sedikit risau saat ayahnya mengatakan bahwa "ingat jungkook, kau bukan hanya harus menikah tapi kau juga harus memberikan cucu sebagai penerus keluarga kita".
Mata jungkook memandang atap kamarnya yang berwarna putih, pikirannya kini terfokus pada pertanyaan bagaimana caranya memiliki keturunan, "ugh" keluh jungkook.. ia bukannya orang bodoh yang tidak tau bahwa cara pertama yang harus ia lakukan untuk mendapatkan keturunan adalah dengan berhubungan sex!.
"hah! Apakah baby tau caranya berhubungan sex? Apa perku aku bertanya pada taehyung?"
"arrgggghh..kepalaku sakit, perjalananku untuk mendapstkan baby seutuhnya masih jauh, hah! Aku perlu bir" untuk kesekian kalinya jungkook mengeluh, bangkit dari tempat tidurnya jungkook berjalan menuju dapur untuk mengambil sekaleng bir namun saat melewati kamar seokjin yang masih belum mematikan lampu jungkook penasaran hingga memutuskan untuk mengeceknya.
"baby..kau belum tidur?" jungkook menyibak selimu seokjin yang ternyata masih bermain game di dalam selimut,
"kookie..baby belum tidur, kookie mau tidur disini?"
"jika hyung mu tau kau masih belum tidur karena bermain game mereka pasti akan mengambil tablet ini"
"hyung tidak akan tau jika kookie tidak melaporkanbya pada mereka" seokjin mulai menutup tablet miliknya kemudian diletakkannya disamping meja tempat tidur.
"kookie janji tidak akan memberitahu hyung mu, sekarang kemarilah ada yang ingin kookie tanyakan" jungkook membaringkan dirinya kemudia menepuk area dadanya agar seokjin ikut berbaring dan meletakkan kepalanya didada jungkook.
"yes kookie, baby akan mendengarkannya"
"baby.. kenapa baby ingin menikah dengan kookie?"
"karena baby ingin hidup selamanya bersama kookie"
"emm..selain alasan itu?"
"baby tidak mengerti pertanyaan kookie, sorry" jungkook mengambil nafas dalam,
"apakah baby tau apa itu cinta? Baby pernah jatuh cinta?"
Melihat wajah seokjin yang semakin bingung membuat jungkook semakin berkecil hati. Karena apa yang ayahnya katakan ternyata benar adanya, yaitu baby hanya mengerti bahwa pernikahan adalah ketika dua orang hidup bersamam didalam rumah selamanya.
"kookie hyung.. guru baby belum mengajarkan hal itu pada baby, sungguh.." melihat wajah seokjin yang terlihat seperti merasa bersalah karena tidak bisa menjawab pertanyaan yang ia ajukan membuat jungkook kasihan sekaligus sadar betapa polosnya seokjin dan disaat bersamaan jungkook kiga merasa beruntung karena ia adalah lelaki yang akan menjadi cinta pertama dalam hidup seokjin.
"its okay baby, kookie mengerti. Baby... I love you"
"I love you too kookie..hihihi"
"kookie sangat-sangat mencintaimu, mungkin saat ini baby belum mengerti apa makna kalimat itu sesungguhnya tapi hyung yakin, bahwa kamu pasti memiliki perasaan untuk hyung.. hanya saja kamu belum sadar tentang perasaanmu itu baby"
Seokjin dengan begitu serius mendengarkan kata demi kata yang jungkook ucapkan tanpa berkedip, dan saat jungkook menyadari hal tersebut tanpa sadar jungkook mendekatkan wajahnya pada wajah seokjin,
KAMU SEDANG MEMBACA
Cry Baby
Fanfictionkim seokjin 18 tahun tidak pernah melakukan hal apapun tanpa bantuan kedua hyungnya, hal ini membuat seokjin dujuluki sebagai cry baby dan jomblo sampai mati karena tidak akan ada lelaki yang mau mengurus semua keperluannya seumur hidup. hingga pada...