CHAPTER 15

1.5K 192 38
                                    


"LUPAKAN"


"1..2..3..4..5...." sembari menunggu ambulans datang seokjin tanpa henti memberikan resusitasi pada jantung jungkook agar detak jantung jungkook yang semakin melemah kembali merespon.

"seokjin..ambulan datang!" mingyu memberikan akses kepada petugas ambulans untuk memberikan pertolongan kepada jungkook,

"dokter kim seokjin terimakasih, kami akan menanganinya"

"aku sudah memberinya aspirin, tekanan jantung masih lemah, pupil masih merespon hah!hah!" nafas seokjin tersengal-sengal, lelah setelah memberikan pertolongan tanpa henti.

"jin..kau harus istirahat" mingyu mencoba menarik seokjin kedalam pelukan namun seokjin menepis tangan mingyu,

"aku akan ikut kerumah sakit" ucap seokjin pada mingyu dsn tanpa menunggu jawaban dari tunangannya seokjin berlalu bersama petugas ambulan.

___

Bersama orang tua jungkook, seokjin masih menunggu diluar ruangan untuk mengetahui kondisi jungkook.

Berada cukup jauh dari tempat dimana kedua orang tua jungkook menunggu, seokjin tetap dapat merasakan bahwa baik ibu maupun ayah jungkook kerap memperhatikan keberadaannya namun enggan untuk bertanya.

Mencoba untuk tidak menghiraukan tatapan kedua orang tua jungkook, seokjin kembali fokus pada jurnal kesehatan tentang jantung yang sedang ia baca melalui ponselnya.

"keluarga Mr.jeon jungkook.."

"kami disini.." jawab ibu jungkook lalu menghampiri seorang dokter yang berdiri didepan ruang gawat darurat dimana jungkook berada didalamnya.

"saya akan menjelas-"

"tunggu dokter, baby..oh maaf.. dr.Kim, anda juga pasti ingin mengetahui kondisi jungkook bukan? kemarilah" seokjin tersenyum kepada ibu jungkook kemudian bergabung untuk mendengarkan penjelasan dokter.

"sebelumnya saya mohon maaf, apakah anda berdua selaku orang tua Mr.Jeon jungkook tau bahwa putra anda mengkonsumi narkoba?"

Seokjin terperangah dengan pertanyaan dokter namun yang lebih membuatnya shock adalah ketika ia melihat reaksi kedua orang tua jungkook yang hanya menganggukkan kepalanya lemah,

"dari hasil pemeriksaan, kesehatan organ dalam Mr.Jungkook sangat mengkhawatirkan.. terutama jantung dan lambung. Saya yakin Mr.jungkook tidak memperhatikan pola makan yang teratur, begadang, alkohol dan narkoba.. tidak heran jika anak anda mengalami serangan jantung diusia yang masih muda. Saat ini kondisi anak anda stabil, tapi para dokter sepakat untuk tetap mengawasi kesehatan beliau secara berkala oleh karena itu saya memutuskan agar Mr Jungkook tetap berada dirumah sakit selama beberapa hari.

Selain dari pada itu, saya menyarankan agar anda membujuk Mr Jungkook untuk mulai bertemu dengan psikiter, saya tidak mengatakan anak anda gila.. melainkan kesehatan mental beliau dalam kondisi sangat down, anak anda seperti kehilangan semangat hidup. Dari riwayat kesehatan anak anda sudah pernah mengalami overdosis dan keracunan alkohol, bukan tidak mungkin jika Mr.Jungkook memang berniat mengakhiri hidupnya dengan meminum alkohol diluar batas kemampuannya.

Jika anda berdua setuju, maka besok kita bisa mulai mengatur jadwal konseling untuk Mr.Jungkook. anda boleh menemui anak anda, saya permisi".

Setelah dokter melangkahkan kakinya pergi, ibu jungkook langsung terduduk dilantai meraung menangisi nasib putra semata wayangnya yang kini terkulai lemah menunggu kematian menjemputnya,

Cry BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang