"DR.KIM SEOKJIN"
Kedua belah keluarga bergegas menuju pusat informasi pengaduan anggota keluarga yang termasuk kedalam rombongan relawan dokter yang seharusnya sudah mendarat dibandara tokyo dengan selamat, akan tetapi dengan berita yang baru saja mereka dengar mengenai bencana alam gempa bumi disertai tsunami yang meluluh lantakkan ibu kota negara jepang tersebut membuat anggota seluruh keluarga relawan dokter yang bertasipisai mulai pesimis memikirkan keselamatan anggota keluarga mereka.
Ibu jungkook menggenggam tangn putranya yang bergetar hebat, perjalanan menuju pusat posko informasi seakan memakan waktu begitu lama bagi jungkook yang hanya terdiam namun sebagia seorang ibu, ibu jungkook tau bahwa putranya kini dalam keadaan tidak baik-baik saja.
"FUCK! Lajukan mobil ini dengan lebih cepat!" marah jungkook kepada supir keluarganya namun ayah jungkook yang duduk disamping supir melarang hal tersebut dengan mengatakan kepada supir untuk tetap focus dan berkendara dengan aman hingga sampai ketujuan.
"tae..katakan padaku bahwa kita sedang bermimpi" hoseok dengan wajah penuh harap bertanya pada suaminya,
"hoseok..aku mohon jangan stress, baby pasti dalam keadaan baik-baik saja. Namjoon hyung berapa lama lagi kita akan sampai ke posko informasi itu?"
"dalam 13 menit" jawab namjoon dengan sangat serius, menjadi orang yang paling dewasa didalam keluarganya sebisa mungkin namjoon harus menunjukkan sikap tenangnya dalam mengatasi kejadian yang tidak diinginkan seperti ini.
Yoongi disisi lain mencoba menenangkan namjoon dengan mengusap lembut bahu suaminya, kemudian mencium kening putrinya yang tertidur didalam pelukan.
"semuanya kami mohon tenang, kami sedang melakukan hal yang terbaik untuk dapat berkomunikasi dengan pihak-" arahan salah seorang penaggung jawab posko informasi tercegat Ketika salah seorang Wanita berteriak,
"kembalikan putri ku..kembalikan!! putriku baru saja lulus..putriku baru saja mendapatkan gelar dokter, bagaimana hal ini bisa terjadi..hiks putriku yang malang..."seorang ibu terduduk dilantai sembari menangis dan meraung memanggil nama putrinya yang sudah dapat dipastikan adalah salah satu relawan yang pergi kejepang.
Ibu jungkook memeluk suaminya Ketika melihat seorang ibu meraung memanggil nama putrinya yang kini tidak diketahui bagaimana keadaannya, begitu juga dengan dirinya yang tidak tau dimana dan bagaimana keadaan seokjin.
"Mingyu..kau sudah mendapat kabar? Bagaimana mingyu..katakan baby baik-baik saja? Dimana dia sekarang? Katakan!" namjoon menahan jungkook yang seakan sudah hilang akal,
"jungkook..kami belum mendapatkan informasi apapun, akses komunikasi dan internet terputus dijepang. kita belum bisa melakukan hal apapun selain menunggu informasi dari pihak pemerintah yang berada dijepang" jungkook menggelengkan kepalanya,
"Mingyu..bagaimana dengan jalur transportasi? Apakah pesawat bisa mendarat? Dad..bisakah kau memfasilitasiku untuk terbang kejepang menggunkana pesawat jet-"
"jungkook..hey jungkook, aku mohon tenang..dalam keadaan seperti ini kita harus berfikir dengan tenang" ayah jungkook menggenggam kedua sisi wajah putranya yang hampir menangis,
"bagai..bagaimana aku bisa tenang, baby..kita tidak tau keadaan baby..aku tidak bisa kehilangan baby untuk yang kedua kalinya dad! Aku akan mati!" jungkook akhirnya menangis dipundak ayahnya yang dengan sigap memeluk tubuh jungkook yang terguncang karena isakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cry Baby
Fanfickim seokjin 18 tahun tidak pernah melakukan hal apapun tanpa bantuan kedua hyungnya, hal ini membuat seokjin dujuluki sebagai cry baby dan jomblo sampai mati karena tidak akan ada lelaki yang mau mengurus semua keperluannya seumur hidup. hingga pada...