"MAU"
1 minggu kembali berlalu, 35 orang dari 40 dokter relawan telah kembali ke korea hanya tersisa 3 orang karena salah dua diantaranya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Seokjin adalah dokter termuda yang masih tidak diketahui dimana keberadaannya bersama 2 dokter senior lainnya. Meskipun beberapa dokter mengatakan bahwa mereka sempat melihat seokjin sebelum kepulangan mereka ke korea namun hingga 1 minggu berlalu tidak ada kabar apapun lagi tentang keberadaan seokjin.
"nak..buka mulutmu, makan sedikit bubur ini.." ibu jungkook dengan sabar menunggu jungkook untuk membuka mulutnya namun nihil, jungkook selalu menolak untuk makan bahkan minum hanya nutrisi dari caira infuslah yang membuat jungkook masih hidup.
"jungkook tidak mau makan lagi?" yoongi yang berada didapur bertanya kepada ibu jungkook, yang dijawab dengan anggukan kepala.
"apa yang harus aku lakukan? Putraku..akan mati jika terus seperti ini. Sudah 1 minggu dia hanya duduk didepan televisi melihat seluruh berita tentang proses evakuasi korban bencana alam dijepang. Sebagai seorang ibu, hatiku sakit melihatnya yoongi"
"sejujurnya kamipun merasakan hal yang sama dengan apa yang jungkook rasakan, baby..baby adalah penyemangat hidup kami untuk selalu bekerja keras agar bisa memberikan kehidupan yang layak untuk baby dan sekarang saat cita-citanya tercapai sebuah kejadian yang tidak diinginkan menimpa anak manis itu. Sangat sulit menerima kenyataan jika sampai baby tidak kembali"
Yoongi dan ibu jungkook berpelukan mencoba untuk saling menguatkan dan kembali memupuk harapan yang kian hari semakin runtuh seiring dengan tidak adanya kabar tentang seokjin.
"kook..kau masih belum menyentuh makananmu?"
"namjoon..bagaimana? apakah mereka sudah menemukan tempat dimana baby berada? Dan dad..kau sudah meminta pemerintah untuk meprioritaskan pencarian baby bukan?"
"nak..nak..hey, tenang ..atur nafasmu. Daddy dan namjoon akan menjelaskannya padamu, kita masih harus menunggu kedatangan taehyung juga. Makan makanan mu dulu, ibumu sangat khawatir daddy mohon"
"aku..aku tidak ingin makan" namjoon dan ayah jungkook saling berpandangan, mereka tidak tau harus bagaimana lagi membujuk jungkook untuk makan dan menjaga kesehatanya yang kian hari semakin menurun.
"kami pulang.." taehyung dan hoseok memasuki rumah setelah pergi ke beberapa dokter relawan yang sudah kembali ke korea dengan tujuan untuk menanyakan keberadaan seokjin saat terakhir kali sebelum mereka kembali kekorea.
"tae..kau membawa berita?" jungkook berniat untuk berdiri namun tubuhnya seakan tidak mampu untuk menopang berat tubuhnya,
"jungkook Hati-hati!"ayah jungkook yang khawatir segera membantu putranya untuk kembali duduk,
"kook..tenangkan dirimu, dan ya..aku membawa berita dr. Ju won adalah dokter terakhir yang melihat seokjin di distrik BUNKYO tapi dia mengatakan ada kemungkinan bahwa seokjin akan dipindahkan ke kota Kyoto. Saat ini aku sudah meminta pemerintah untuk-"
"halo..halo, apakah siaran ini akan sampai kekorea?" suara yang berasal dari berita siaran langsung yang meliput proses evakuasi gempa menarik perhatian jungkook dan yang lain, memfokuskan mata mereka ke layar tv air mata tak terasa menetes saat penglihatan mereka menangkap sosok seorang pria dengan jas putih mencoba untuk berbicara dengan menggunakan bahasa jepang yang terbata-bata.
"baby.." bisik jungkook,
"eomma! Baby ada di tv!" panggilnya lalu mengambil remote tv untuk menaikan volume tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cry Baby
Fanfictionkim seokjin 18 tahun tidak pernah melakukan hal apapun tanpa bantuan kedua hyungnya, hal ini membuat seokjin dujuluki sebagai cry baby dan jomblo sampai mati karena tidak akan ada lelaki yang mau mengurus semua keperluannya seumur hidup. hingga pada...