"Ahhhh..." Jisung meremat sprei putih Jaemin yang sudah berantakan karena aktivitas panas yang mereka lakukan.
Kepala Jisung mendongak memperlihatkan leher jenjangnya yang basah oleh peluh dengan beberapa tanda kemerahan. Hentakan kuat Jaemin yang mengenai titik manisnya membuat Jisung hanya bisa mendesah pasrah di bawah kukungan lelaki itu.
"Shh... Kau sempith babyh. Apa kau tidak pernah berhubungan badan setelah pergi meninggalkan ku?"
Gelengan cepat yang Jisung berikan sebagai jawaban membuat Jaemin tersenyum senang.
"Ahhh... Jaeminhh.... Shhh... Anghh..." Jisung mengigit bibir bawahnya merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak ia rasakan.
Jaemin meraup puting Jisung yang menganggur tanpa mengurangi tempo hentakannya. Ia mengigit gemas puting Jisung membuat ringisan lelaki itu terdengar.
Tubuh Jisung terhentak kecil seiring dengan gerakan Jaemin di bawah sana. Bunyi kotor dari penyatuan mereka yang beradu dengan desahan Jisung serta geraman rendah Jaemin menggema memenuhi kamar Jaemin.
Rasa sakit dan nikmat yang Jisung rasakan membuat tanpa sadar satu tetes air mata jatuh dari mata cantik Jisung.
Puting Jisung terasa sedikit perih karena Jaemin masih asik bermain main disana. Namun tak dapat di pungkiri Jisung menyukainya. Ia menyukai setiap sentuhan lelaki itu yang terasa memabukkan membuat hasrat nya semakin melambung tinggi meminta di lepaskan.
Ciuman Jaemin perlahan naik menuju tulang selangka leher serta jakun Jisung dan naik hingga ke bibir lelaki itu. Mereka kembali bergulat lidah dengan Jaemin yang masih bergerak cepat.
Jaemin menjauhkan wajahnya, ia memelankan gerakannya membuat Jisung mendesah frustasi.
"Jaemh?"
"Katakan kau milikku."
Jisung menatap sayu lelaki itu, "Ya. Aku milikmu."
"Kau tidak akan pernah meninggalkan ku sampai kapanpun."
"Tidak akan pernah Jaeminh..."
Jaemin mendekatkan wajahnya lalu berbisik di depan bibir lelaki itu.
"Janji?"
Jisung mengangguk cepat, "Janji. Ah! Please..."
Jaemin tersenyum senang, perkataan yang Jisung keluarkan secara tidak sadar akan menjadi senjata bagi Jaemin.
"Baiklah, aku akan menyelesaikan ini dengan cepat. Kau sepertinya sudah sangat kelelahan."
Jaemin kembali bergerak brutal. Ia menarik kedua tangan Jisung keatas kepala dan menahannya menggunakan salah satu tangannya. Bibirnya kembali menjelajahi leher Jisung, menambahkan beberapa tanda baru lagi.
"Ahhh... Ahh... Ahh... Nghhh... Akhh..." Jisung mendesah keras dengan kepala mendongak.
Ia dapat merasakan pelepasannya semakin dekat, begitupun milik Jaemin yang semakin membesar didalamnya.
"AHHHH!!"
Jisung klimaks untuk kesekian kalinya bersamaan dengan Jaemin yang menumpahkan sperma hangatnya yang cukup banyak di dalam lubangnya.
Jisung melenguh pelan ketika Jaemin mengeluarkan kejantanannya membuat spermanya yang memenuhi lubang Jisung berlomba lomba keluar.
Jaemin merebahkan dirinya di samping Jisung dengan nafas yang sedikit terengah. Menarik selimut untuk menutupi tubuh telanjang keduanya. Ia memperhatikan penampilan Jisung yang berantakan namun terkesan seksi.
Tangan Jaemin terangkat merapikan rambut berantakan Jisung. Mengusap pipi Jisung yang masih sedikit memerah lembut.
Kelopak mata Jisung terbuka dan menatap sayu wajah tampan Jaemin sebelum membalikkan tubuhnya membelakangi Jaemin, sedikit menggeser posisinya agar lebih jauh dari lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Égoïste🔞 [√]
Short StoryKeegoisan Na Jaemin terhadap Park Jisung yang membuat kehidupan lelaki tersebut hancur.