8. Égoïste

6.3K 389 49
                                    

Pagi ini Jisung di bantu oleh Jaemin berjalan dengan perlahan menuruni tangga menuju meja makan.

"MAMA!!"

Teriakan itu langsung menyambut Jisung ketika ia tiba di meja makan yang terdapat Jean. Anak itu sedang duduk ditemani maid perempuan disampingnya. Tatapannya  penuh binar bahagia ketika akhirnya ia melihat Jisung setelah beberapa saat tidak bertemu.

"Mama udah sembuh?!"

Jisung mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang ada di meja makan sebelum menjawab.

"Udah, sayang." Jisung tersenyum manis pada anaknya. "Jean selama mama sakit baik baik saja 'kan? Disekolah tidak nakal 'kan?"

Anak lelaki itu dengan cepat menggeleng, "Jean tidak nakal, mama 'kan selalu ajarin Jean buat jadi anak yang baik dan ga boleh nakal."

Senyum Jisung semakin merekah, "Anak pintar."

"Sarapan dulu, setelah itu kalian bisa lanjut." Ucap Jaemin yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksi mereka.

Jean dengan patuh mengangguk dan kembali memakan sarapannya. Begitu pun dengan Jisung yang mulai memakan sarapan yang tersaji di depannya.

"Mama, Jean mau tanya, kemarin Jean abis main sama om Johnny, terus pas Jean pulang, Jean liat mama di gendong om baik. Mama ga bisa jalan? Kok di gendong?" Pertanyaan tiba tiba dari Jean yang menghentikan aktivitas Jisung.

Astaga, pasti itu kejadian kemarin. Beruntung Jean pulang bukan disaat ia dan Jaemin sedang melakukan itu. Jisung tidak tahu harus bagaimana jika anaknya bertanya apa yang kemarin mereka lakukan.

"Emm, itu..." Jisung mengigit bibir dalamnya, bingung harus menjawab apa.

Jaemin yang melihat Jisung tampak kebingungan pun membuka suara. "Mama Jean 'kan waktu itu sedang sakit, jadi kemarin om gendong karena mama Jean masih lemas, tidak bisa jalan."

Jean mengangguk mengerti, Jisung yang melihat itupun menghela nafas lega.

"Mama, kenapa kita dari kemarin tinggal sama om baik? Papa Jeno kemana? Kok ga pernah jemput Jean lagi?"

Jaemin yang hendak menyuapkan sarapannya ke dalam mulutnya terhenti, "Papa Jeno?" Ia menaikkan salah satu alisnya.

Jisung seketika panik, "Emm, Jean, sarapannya di habiskan ya, setelah itu berangkat, nanti telat."

Jean tampak cemberut karena pertanyaan tidak terjawab namun tetep mengangguk dan melanjutkan sarapannya. Jisung pun melakukan hal sama, meski ia merasa makanan yang ia makan begitu susah untuk di telan hanya karena tatapan intimidasi Jaemin yang terus menatapnya.

"Mama, Jean udah selesai."

Jisung mendongak dan mendapati anaknya yang kini sedang mengambil tas gendong kecil miliknya. Anak itu turun dari kursinya lalu berlari kecil memutari meja makan untuk menghampiri Jisung.

"Mama, mau anterin Jean?"

Jisung melirik Jaemin sekilas, "Hari ini Jean sama om supir dulu ya. Maaf, mama masih belum bisa nganter Jean sekolah."

Jean mengangguk mengerti, ia menarik lengan Jisung agar membungkuk lalu memberikan kecupan singkat di pipi Jisung.

"Istirahat yang cukup ya mama, biar bisa main sama Jean lagi."

Jisung mengusap kepala Jean lembut, "Oke, Jean hati hati di jalan ya."

Jean dengan semangat mengangguk, ia langsung berlari keluar rumah lalu masuk kedalam mobil yang akan membawanya menuju sekolah.

Meninggalkan Jisung dan Jaemin berdua dimeja makan.

"Apa kau yang menyuruh Jean memanggil Jeno, papa?"

Égoïste🔞 [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang