Setelah seminggu menjalani rawat inap, Jisung akhirnya diperbolehkan untuk pulang.
"Ingin langsung pulang, atau menjemput Jean dulu?" Jaemin membuka suara tanpa mengalihkan fokusnya dari jalanan dihadapannya.
"Jemput Jean dulu."
Jisung menjawab singkat. Ia kembali menatap beberapa bangunan bangunan yang dilaluinya. Mengundang lirikan singkat dari Jaemin yang duduk disebelahnya.
Jaemin merasa Jisung sedikit berbeda. Lelaki manis itu jadi lebih banyak diam, tidak berbicara jika tidak diajak bicara atau diberi pertanyaan, sering melamun dan selalu tersentak kaget ketika melakukan kontak fisik dengannya. Entah hanya perasaannya atau memang Jisung sedikit berbeda?
Tak lama mobil yang di tumpangi keduanya telah sampai di sekolah Jean. Mereka turun dari mobil, menunggu bel pulang sekolah yang akan berbunyi sebentar lagi.
Perhatian Jaemin jatuh pada pedagang eskrim yang tak jauh dari mereka. Ia menghampiri penjual tersebut, meninggalkan Jisung yang hanya diam menatap punggungnya yang menjauh.
Jisung kembali menatap ke depan ketika bel sudah berbunyi. Puluhan anak kecil langsung keluar, dan Jisung sibuk mencari anaknya di tengah keramaian itu.
"MAMA!!"
Senyum Jisung mengembang mendengar panggilan sang anak. Ia kini dapat melihat Jean yang berlari kearahnya. Jisung langsung membawa anaknya kedalam pelukannya.
"Mama kangen."
"Jean juga. Kata papa, mama sakit, sekarang udah sembuh?"
Jisung melepaskan pelukannya kemudian mengangguk.
Tangan kecil Jean terangkat menangkup pipi Jisung, "Mama kenapa akhir akhir ini sakit terus?" Tatapan anak kecil itu terlihat khawatir.
Jisung tersenyum tipis, ia memegang tangan Jean yang berada di pipinya, "Mama gapapa sayang, cuma ga enak badan, ini juga kan udah sembuh."
Bibir Jean tampak sedikit mengerucut, "Abis ini jangan sakit lagi ya, nanti kalo sakit lagi Jean ga mau ketemu mama lagi."
Jisung terkekeh kecil, ia dengan gemas mencubit pipi gembil anaknya. "Iya sayang."
"Papa mana?" Tanya Jean mengalihkan topik.
"Papa disini."
Mereka berdua menoleh pada Jaemin yang datang dengan dua cup eskrim di tangannya. Ia menyerahkan satu cup eskrim itu kepada Jean yang dengan senang hati diterima oleh anak itu. Satunya lagi ia berikan pada Jisung.
"Terimakasih."
Jaemin mengangguk, "Ayo masuk." Mereka bertiga akhirnya masuk kedalam mobil.
Jika tadi perjalanan terasa hening, kini mobil tersebut cukup ramai karena ocehan Jean yang duduk dipangkuan Jisung. Mereka asik berbincang dan juga bercanda membuat Jaemin yang melihat itu ikut tersenyum. Perasaannya sedikit lega melihat Jisung yang kembali banyak bicara dan juga tertawa.
Dan sekarang keluarga kecil itu tengah menghabiskan waktunya di ruang keluarga. Menonton sebuah film animasi dengan Jaemin yang tiduran diatas sofa panjang dan Jisung diatasnya lalu Jean diatas Jisung.
Hanya suara dari film serta suara Jisung yang beberapa kali menjawab Jean yang bertanya mengenai hal hal yang baru ia lihat di film itu. Dan ini adalah momen paling membahagiakan untuk Jaemin.
Ia sedari tadi asik memperhatikan Jisung dan Jean. Ia sungguh berterimakasih pada Jisung yang masih mau memaafkannya. Membuat ia masih bisa merasakan kehangatan ini.
Jaemin mengecup pucuk kepala Jisung, "I love you." Bisiknya disamping telinga lelaki manis itu.
Jisung yang mendengar itu mengangguk beberapa kali lalu menoleh kearah Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Égoïste🔞 [√]
Short StoryKeegoisan Na Jaemin terhadap Park Jisung yang membuat kehidupan lelaki tersebut hancur.