Jaemin masuk kedalam kamarnya dan mendapati Jisung yang tertidur lelap diatas kasur berukuran king size itu. Jisung memang pulang lebih dulu dari kantor Jaemin ketika jam lima sore. Sementara ia baru saja pulang disaat jam menunjukkan pukul 12 malam.
Tanpa berniat menganggu Jisung yang sedang tertidur Jaemin meletakkan tas kerjanya lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah beberapa menit pintu itu kembali terbuka dan Jaemin keluar dengan wajah yang lebih fresh dari yang tadi.
Ia mengernyit melihat Jisung yang kini duduk menyender di kepala ranjang.
"Hey baby, kenapa bangun?" Jaemin berjalan menghampiri Jisung, mendudukkan dirinya di samping laki laki itu.
Jisung tersenyum tipis, "Tidak sengaja bangun dan aku mendengar suara air dari kamar mandi makanya aku tidak tidur lagi. Aku ingin mengatakan sesuatu, tentang Jean."
Jaemin mengangguk membuat Jisung yang melihat itu mulai membuka suara.
"Aku tadi sudah bicara dengan Jean, dan dia..." Jisung mengigit bibir dalamnya ragu, takut untuk mengatakan kelanjutannya.
"Katakan." Jaemin mengusap lembut kepala Jisung sembari tersenyum menenangkan.
"Dia, tidak mau menerima mu menjadi ayah nya..." Ucapan Jisung melemah di akhir, kepalanya tertunduk, takut akan reaksi Jaemin sekarang.
Beberapa jam lalu.
Jisung melangkah masuk kedalam kamar anaknya. Ia mendapati Jean yang sedang dibacakan buku oleh maid perempuan yang akhir akhir ini selalu menemani anaknya itu.
"Tuan..."
Jisung tersenyum manis, "Bi, biar aku yang menidurkan Jean, bibi istirahat saja."
Maid tersebut mengangguk, ia bangkit dari atas tempat tidur Jean lalu keluar dari kamar bernuansa biru muda itu.
"Mama, mama mau nemenin Jean tidur?" Jean yang sedang tidur diatas tempat tidur sembari memeluk guling berukuran sedang itu tersenyum senang menatap sang ibu.
Jisung tersenyum tipis, ia berjalan mendekati ranjang sang anak lalu merebahkan dirinya di sampingnya.
Jisung mengusap lembut kepala Jean, sembari memikirkan dari mana ia harus mulai.
"Jean tadi sudah minum susu?" Tanya Jisung basa basi.
Jean mengangguk beberapa kali, "Sudah ma."
"Anak pintar." Jean tertawa senang mendengar pujian dari Jisung.
"Jean, kalo mama minta sesuatu boleh?"
"Minta apa ma?"
"Mulai sekarang, jangan panggil papa Jeno papa lagi ya? Panggil aja om Jeno."
Jean mengernyit bingung, "Memang nya kenapa?"
"Karena om Jeno bukan papa nya Jean. Papa Jean itu om Jaemin, papa Jaemin."
"Papa Jaemin?"
Jisung mengangguk, "Jadi mulai sekarang panggil nya papa ya, jangan om lagi."
"Kalo om Jaemin papa aku, terus dia selama ini kemana? Kenapa baru ketemu sama Jean sekarang?"
Jisung sudah menduga anaknya akan menanyakan hal ini dan ia sudah menyiapkan jawabannya.
"Karena waktu mama hamil kamu, papa ada pekerjaan di luar kota dengan waktu yang sangatt lama. Dan pekerjaan nya baru selesai sekarang, makanya dia baru nemuin Jean sekarang. Om Jeno itu temennya papa Jaemin, dia nyuruh om Jeno buat jagain mama selama dia kerja di luar kota. Biar mama ada orang yang bisa bantuin mama disaat mama lagi kesusahan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Égoïste🔞 [√]
Short StoryKeegoisan Na Jaemin terhadap Park Jisung yang membuat kehidupan lelaki tersebut hancur.