Jisung menatap kosong sebuah testpack di tangannya.
"Positif..."
Jisung berucap pelan, testpack tersebut menunjukkan dua garis yang artinya ia positif hamil.
Ini semua berawal dari seminggu yang lalu, Jisung dari seminggu lalu selalu merasa mual di pagi hari, mood yang suka berubah ubah, keinginan keinginan aneh, porsi makan yang bertambah banyak, dan juga ia sering merasa mudah lelah padahal tidak melakukan aktivitas berat.
Awalnya Jisung acuh, namun sebuah kemungkinan yang mengganggu pikirannya membuat dia pada akhirnya membeli sebuah testpack. Dan ternyata benar, ia positif hamil.
Jisung tahu kepada siapa ia harus meminta pertanggungjawaban. Maka dari itu ia langsung bangkit dan berjalan keluar kamar mandi, mengambil kardigan untuk membalut tubuhnya yang hanya menggunakan kaos tipis berlengan pendek.
Jisung menyimpan testpack nya terlebih dahulu agar tidak ketahuan orang tuanya sebelum berjalan keluar kamar. Menuruni satu persatu tangga di rumahnya, langkah Jisung terhenti ketika ibunya tiba tiba muncul dari arah dapur.
"Jisung? Mau kemana sayang? Ini udah malem,"
Jisung tersenyum tipis, "Jie mau keluar sebentar ya, ngga lama kok."
"Udah malem sayang, besok aja ya,"
"Emm, ta--"
"Besok aja sayang, nanti kalo papa tau dia bisa marah loh. Kamu juga besok kan sekolah."
Jisung menghela nafas pelan, "Yaudah, ngga jadi. Jie ke kamar dulu ya, good night mama."
"Night too sayang."
Jisung berbalik badan dan kembali melangkah menaiki tangga menuju kamarnya.
Jisung merebahkan dirinya diatas kasur, "Yah, besok saja, dia pasti ada di sekolah."
Jisung pada akhirnya melepaskan kardigan yang ia kenakan dan menyimpannya kembali lalu tidur. Ia harus menyiapkan tubuhnya untuk besok.
*****
Keesokan paginya, di jam istirahat pertama, Jisung sedang berjalan jalan di tengah koridor yang sedang ramai-ramainya. Lebih tepatnya ia sedang mencari seseorang.
Jisung sudah mencari ke taman belakang, gudang, dan tempat tempat lain yang biasa di datangi kekasihnya. Namun keberadaan kekasihnya masih belum di temukan, dan tujuan terakhirnya adalah rooftop sekolah.
Jisung mengatur nafasnya yang ngos ngosan terlebih dahulu karena telah berjalan dari lantai satu menuju lantai lima sebelum membuka pintu rooftop.
"Betah juga lo pacaran sama dia,"
Jisung tertegun mendengar suara itu, ia menatap ke depan dimana ada Jaemin -kekasih Jisung- dan seorang lelaki yang sepertinya teman dari Jaemin duduk di sebuah sofa yang tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Lumayan taruhannya."
"Hahaha. Parah banget lo Jaem, anak orang udah baper tapi lo nya cuma main main sama dia,"
Taruhan? Main main? Jadi, selama ini ia hanya di jadikan bahan taruhan? Dan selama ini, Jaemin hanya bermain main dengannya.
Tangan Jisung terkepal erat dengan mata yang berkaca kaca. Ia dengan perlahan kembali menutup pintu rooftop agar tidak menimbulkan suara.
"Jadi ini, alasan sikap kamu berubah."
Hubungan mereka sudah berjalan selama 9 bulan, hanya 3 bulan lagi hubungan mereka akan memasuki satu tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Égoïste🔞 [√]
Short StoryKeegoisan Na Jaemin terhadap Park Jisung yang membuat kehidupan lelaki tersebut hancur.