Intinya, jangan lupa vote.
200 vote dan 50 komen, segini kecilnya target aja masih pada gabisa, ck, cemen banget👎
><
Siang itu, Albert berencana ingin mengajak Aluna pergi ke tempat es pokat kocok langganan mereka, bersama Nino dan Keno juga pastinya.
Melangkah tenang dibelakang gadis cantik yang selama ini dia jaga dalam diam, seulas senyum tipis Albert berikan.
Dia bisa mendengar teriakan kesal gadis itu, Albert tau apa yang disukai dan tidak disukai gadis itu.
Albert memperhatikannya, Albert selalu memandangnya dalam diam.
Kemarin Aluna berkata pada Albert untuk ikut membaca novel kesukaannya, seingat Albert judul novel itu adalah Aruliana.
Albert tau itu, karena adiknya lah yang membuat novel itu.
Tapi karena Albert tak mau mengecewakan Aluna, dia nurut untuk sekedar membaca novel itu.
Bagi Albert, karakter terjahat di novel itu bukanlah Liliana maupun Niki, karakter terjahatnya adalah Sagas dan Garka.
Karena apa? Karena mereka berdua sudah tau niat Niki sedari awal tapi keduanya hanya diam.
Mereka berpura-pura menyayangi Aruna padahal mereka benci gadis manja itu, mereka sengaja diam menyaksikan penderitaan Aruna.
Dan kata adik Albert, hari ini adalah chapter terbaru cerita itu akan update.
"ANJIIINGGGG! AUTHOR BANGSAT! RURU GUEEEEEEEE AAAAAAAA!"
Albert terkekeh pelan, amat pelan sampai dia sajalah yang bisa mendengar kekehannya sendiri.
Gadis yang kini baru saja pulang sekolah tampak mencak-mencak, Albert tebak pasti Aluna sudah membaca chapter terbaru novel Aruliana.
Novel teen fiction yang begitu menguras emosi gadis bernama Aluna itu.
"BABI ANJING! TAI! BANGSAT! AUTHOR TAI!" dia terus mengumpat dan memaki.
Novel Aruliana berkisahkan tentang gadis cantik nan imut bernama Aruna yang begitu dicintai banyak orang, tapi semua berubah saat kedatangan murid baru bernama Liliana.
Liliana gadis cantik yang begitu manis, dia gadis manipulatif yang membenci Aruna tanpa sebab.
Dia berlagak lemah, dia memfitnah Aruna, berkata Aruna membullynya padahal Aruna lah yang menolong Liliana.
Itu membuat semua orang yang awalnya menyayangi Aruna, malah balik menbencinya.
Bagi Albert, tidak ada yang aneh akan hal itu, penyakit hati memang sulit diperbaiki.
Makannya Liliana iri dan bersikap seperti itu.
Tapi yang membuat Albert heran, kenapa Niki juga ikut dalam andil padahal Niki ini tau kalau Aruna menyukainya.
Albert tak bisa menebak jalan ceritanya, bahkan saat dia bertanya pada adiknya sendiri, dia tak mendapat jawaban yang pasti.
"BUAT LO LIANO BABI TAI ANJING! GUE SUMPAHIN LO JADI TAI MANUSIA!" Aluna, gadis berusia 18 tahun, kelas 3 SMK jurusan Otomotif itu tampak emosi.
Benci pada pemeran utama pria yang begitu bodoh!
Albert akui Liano begitu bodoh, tapi adik Albert begitu menyukai Liano, ya, dia jatuh cinta pada tulisannya sendiri.
Gak heran, kelamaan menjomblo, dia jadinya buat jodoh sendiri.
"Heh Luna, berhenti berteriak." Luna menoleh ke kiri, 2 orang teman sekelas bernama Nino dan Keno, kedua kembar berwajah manis itu tampak khawatir.
Pasalnya Aluna terus memaki di ponselnya.
"Gue emosiii arghh!"
"Bodoh." ketus Albert yang sedari tadi juga turut berjalan bersama mereka.
"Maksud lo apaan!?" solot Luna.
"Lo bodoh, karena emosi sama ketikan buatan manusia." jawabnya mencemoh, tak lupa dengan nada datarnya.
Aluna geram, ingin sekali dia mencakar wajah Albert itu sekeras yang dia bisa.
"Kenapa lo?" tanya Albert tanpa dosa.
Aluna melengos, dia berjalan cepat menyebrangi jalanan yang sepi, dan dia sempat kembali membaca cerita diponselnya.
"AUTHOR BANGSAT! GUE SUMPAHIN TANGAN LO TREMOR KARENA UDAH NYAKITIN RURU GUE YANG MANIS!"
TINNN!!
Mata Albert melotot panik, dia berlari kearah Aluna dengan cepat.
"ALUNA!" teriaknya panik.
Aluna tak bisa bergerak, dia menoleh ke kanan dan melihat truk pengangkut pasir melaju kearahnya.
Kayanya gue kualat karena ngumpat mulu.
Aluna bisa mendengar teriakan Nino dan Keno, serta jerita Albert sebelum akhirnya tubuh Aluna merasa terdorong dan jatuh terhempas.
Ya, Aluna terdorong karena Albert mendorongnya dan menggantikan tempatnya.
BRAK!
Alhasil Albert lah yang tertabrak sampai terpental beberapa meter.
Tubuhnya berguling di aspal panas siang itu, matanya bisa melihat Aluna yang tak sadarkan diri karena kepalanya terbentur batu dipinggir jalan.
Napas Albert melirih, mulai berat dan sesak.
"L-l-lu..na..m-ma..af.." bisiknya sebelum kegelapan menelannya.
Yah, itu lah yang terjadi.
Namun secara cepat Albert membuka matanya saat mendengar suara seorang wanita memanggilnya.
"Garka, nak, bangun yuk, sudah pagi sayang."
Garka?
Albert termenung, kepalanya berdenyut nyeri, kenapa tiba-tiba kepalanya sangat sakit.
Dan kilasan memori terus masuk ke kepalanya.
"Arghh.." Albert meremat rambutnya kuat, mengenyahkan ingatan samar itu dikepalanya.
Yang dia tau, dia ada ditubuh remaja bernama Garka.
"Nama lo Garka, dan lo ada dibadan gue."
Hah? Lo siapa?
"Gue Garka, gimana jelasinnya, gue bingung njir."
"Yang jelas, gue bakalan ngilang dari sini, gue gak sanggup lagi jalanin hidup di dunia novel sialan ini! Dan lo, selamat menempuh hidup penuh kegilaan disini, gue pamit! See you Albert."
Albert menggeram emosi, apa-apaan maksudnya ini!
Dengan segera Albert bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju meja rias, dan matanya melotot tak percaya melihat pantulannya sendiri.
Prang!
Secara kuat, Albert memukul pantulannya sendiri.
"Anjing! Gue gak mau masuk ke badan Garka! Sialan!"
Albert ingat, kenapa Garka memilih hilang daripada tetap disini.
Dia, diperlakukan tak adil sementang dia hanyalah side character, Garka hanyalah sebagai karakter tak terpakai.
Garka tak suka, dan dia tau cara untuk pergi dari dunia ini, ya dengan cara..rahasia.
Albert menangis, ya, itu sudah pasti.
"Hiks..gimana nasib adek gue..nasib Aluna..hiks..gue gak mau kejebak disini bangsat!"
Albert tak tau, yang pasti, dia berusaha keras mencari jalan keluar dari sini.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna [End]
Teen FictionAluna, gadis bar-bar kelas 3 SMK jurusan Otomotif masuk ke dunia novel menggantikan Aruna. Aluna itu, anaknya seperti monyet yang lepas dari kandang, dia berusaha menjauhi para remaja yang nantinya akan menjadi alasan dirinya mati. Aruna nanti nya m...