AR-12

20.1K 2.8K 72
                                    

Kenapa pada gak mau vote? Itu pertanyaan yang terus berputar dikepala ku.

Jenuh aku ngeliat vote dan komen yang stuck segitu-segitu aja.

Huhhh, 200 vote dan 60 komen.

><

Albert tetap pergi sekolah walau dia terpaksa, dan disinilah dia berakhir, di rumah pemeran antagonis terfitnah yang bernama Aruna.

Tatapan mata Albert terus tertuju pada Aruna, ada yang aneh, gelagatnya seperti Albert kenal.

Dan saat Aruna menjauhi Liano, itu semakin membuatnya yakin jika ada yang aneh disini.

Albert hanya diam mengawasi tingkah mereka, dan matanya tertuju pada Sagas yang juga menatapnya.

Mata mereka beradu, seolah menjelaskan kegelisahan yang sama mereka rasakan.

Firasat Albert mengatakan jika dia kenal pada tatapan itu, seperti tatapan Keno, iya benar, itu mirip tatapan Keno.

Setelah pagi itu, setibanya mereka di sekolah Albert langsung menarik Sagas dan membawanya ke taman belakang.

"Lo, Keno?" Sagas melotot tak percaya, dia menyentuh bahu Garka dan menatapnya tajam.

"Lo siapa? Kenapa bisa tau hah!?"

Albert mengulas senyum puas "Gue Albert, kenapa lo bisa disini?"

Sagas mengusap kasar rambutnya, dia menghela napas kuat.

"Gue gak tau! Pas lo ketabrak dan Aluna kebentur batu, gue sama Nino masih sadar dan bawa kalian berdua ke rumah sakit, tapi pas malam gue tidur, paginya gue malah kebangun dibadan ini, gue gak ngerti kenapa bisa kaya gini."

"Nino kemana?"

"Gue gak tau, tapi feeling gue bilang Nino ada disini, gue mau cari dia."

"Oh ya, dan lagi, Aruna itu Aluna, lo udah tau kan?"

Sagas mengangguk "Gue tau, gue kenal banget tingkah Aluna kalau ngeliat cowok manis dan imut, kita bakal jaga Aluna disini dan berusaha pulang bareng-bareng!"

Albert mengangguk, ya dia juga akan melakukan hal itu.

Albert akan melindungi Aluna saat di dunia ini, dia tak akan membuat Aluna kembali celaka.

Lalu, hari ini saat Sagas dan Garka melihat Niki, disanalah mereka sadar kalau Niki itu adalah Nino.

Tatapan mata Nino yang penuh binar saat melihat Aluna, terlihat saat Niki melihat Aruna.

Dan Keno sangat marah saat Niki hampir ditonjok Liano.

Mereka bertiga harus mendiskusikan sesuatu untuk kedepannya.

"Bang Keno, kenapa Nino gak boleh deketin Aruna sih, Nino kangen sama dia bang."

Rengekan Niki diabaikan Sagas, dia mengelus rambut adiknya pelan lalu bersiap untuk bicara.

"Dek, untuk sekarang kita ada dibadan orang, jadi kita harus jaga sikap dan lagi tubuh kamu itu adalah tubuh yang akan menjadi penyebab kematian Aruna dikedepannya."

"Tapi Nino--"

"Berisik, nurut aja lo Nino, ini demi keselamatan Aluna dan juga agar kita bisa pulang lagi ke dunia kita." Albert menyela ucapan Nino dan menatapnya datar.

Niki menunduk, kenapa, padahal Niki mau mendekati Aruna dan bermanja dengan gadis itu lagi.

Nino sudah bahagia karena dia bisa bertemu Aluna lagi, tapi kenapa semua menjadi rumit seperti ini.

Nino menunduk dalam, memilin ujung seragamnya pelan, Nino menggigit bibir bawahnya menahan tangis.

Padahal Nino sudah senang, tapi malah seperti ini.















Bersambung

Aruna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang