Railo, Oliver dan Wardan hanya menyaksikan bagaimana gila nya Sagas dan Garka yang saat ini sedang menyelamatkan Aruna.
Tubuh gadis itu sudah tenggelam semakin dalam, dan mereka yakin kalau Sagas dan Garka tak akan bisa menyelamatkan Aruna.
Sementara Niki, remaja itu tengah menahan sakit dijantungnya yang membuatnya tak bisa bernapas.
Tubuh Sagas dan Garka sudah tak terlihat lagi.
"Lo semua udah gila hah!? KENAPA LO BUNUH ARUNA KENAPA!!" bentakan Emilio menyentak kesadaran mereka.
Ketiganya melihat Emilio, Jovan dan Liano menatap mereka tak percaya, sulit diduga kalau mereka merencanakan pembunuhan ini.
"Apa lagi? Ya untuk menghilangkan aib keluarga." cetus Railo santai.
Diluar dugaan, Emilio memukul wajah Railo kuat dan menghajarnya membabi buta, sakit hatinya mendengar ucapan Railo.
Aruna adalah gadis yang sangat Emilio sayang, dia sengaja menjauh karena Aruna juga tak mau ada dia dekat gadis itu.
Emilio rela menjauh dan memandangi gadis itu dari jauh agar Aruna bahagia, agar Aruna tak risih pada keberadaanya.
Tanpa sadar, air mata mengalir diwajah Emilio, dia tak terima dengan kejadian dan alasan Railo membuh Aruna.
BUGH!
BUGH!
BUAGH!
"BIADAB! LO DAN KEDUA SAUDARA LO YANG SEBENARNYA AIB DI KELUARGA LO! BUKAN ARUNA!"
DEG!
Semua terdiam seolah tak percaya, bahkan Wardan lemas mendengar teriakan Emilio.
"Hiks..Tante Luna itu selingkuhan bokap lo..Om Alfa nikah sirih sama tante Luna karena tante Luna hamil lo Railo! Sementara mommy nya Aruna adalah istri sah bokap lo! nyokap Aruna mati setelah ngelahirin Aruna..hiks.."
"BOKAP LO SELINGKUH SAMA TANTE LUNA KARENA MOMMY ARUNA GAK HAMIL-HAMIL!"
Emilio berhenti memukul wajah Railo, dia terduduk dan meremat kuat rambutnya, menjerit keras menumpahkan sakit didadanya.
"ARUNA GAK SALAH DIA GAK SALAH! Hiks ARGHH KENAPA LO TEGA SAMA RURU GUE KENAPA!? KENAPA LO SEMUA LAKUIN ITU!"
Emilio tak sanggup menahan sakit, dia tak masalah dijauhkan dari Aruna tapi asal dia masih bisa melihat senyum dan wajah bahagia Aruna.
Bukan kaya gini..Emilio kehilangan satu-satunya gadis yang menjadi alasan Emilio bertahan hidup.
Sementara Oliver, tanpa bisa dicegah memilih untuk melompat dari kapal dan menenggelamkan dirinya di laut.
Penyesalan menggerogoti hatinya, perasaan bersalah karena tak bisa mencegah kegilaan Railo.
Jemian, Jian dan Kaino yang mendengar semua perkataan Emilio hanya bisa menangis menyesali perbuatan mereka.
Padahal Aruna tulus berteman dengan mereka, Aruna tak pernah membeda-bedakan mereka.
Jian terduduk lemas, isak tangisnya mengeras seiring ingatan tentang Aruna datang, begitu pula dengan Kaino yang merasa sangat bersalah.
"Maaf..hiks..maaf Ruru maaf..maafin aku..maaf.." tangisnya pilu.
Jemian sendiri, memukul kepalanya dengan kuat, mencengkram rambutnya keras dan mulai menjerit tak karuan.
Kenapa, kenapa mereka harus menuruti perintah Railo..sekarang Aruna sudah tak ada..gadis itu sudah pergi.
Railo masih diam, tatapan matanya kosong memandang langit berawan diatasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna [End]
Ficção AdolescenteAluna, gadis bar-bar kelas 3 SMK jurusan Otomotif masuk ke dunia novel menggantikan Aruna. Aluna itu, anaknya seperti monyet yang lepas dari kandang, dia berusaha menjauhi para remaja yang nantinya akan menjadi alasan dirinya mati. Aruna nanti nya m...