Chapter 7

834 132 20
                                    

Junkyu masuk ke dalam pekarangan rumahnya dan terkejut melihat mobil mama dan papanya sudah terparkir di halaman rumah.

Junkyu mengumpat di dalam hati. Kenapa mereka pulang disaat yang tidak tepat?

Junkyu keluar dari mobilnya dan mengatur nafas dan wajahnya agar tetap terlihat tenang.

Junkyu masuk ke dalam rumahnya dan dia bisa melihat mama dan papanya sudah duduk disofa dengan berkas ditangan mereka masing - masing.

"Junkyu pulang ma.. Pa" salam Junkyu.

Sean menatap putranya yang masuk dengan senyum kecil diwajahnya.

"duduk" ucap Sean dingin.

Junkyu duduk mengikuti perintah papanya.

"udah berani bolos kamu?" tanya Sean to the point.

Junkyu sedikit terkejut. Darimana papanya tau kalau dia bolos?

"kenapa bolos? Kamu mulai menjadi anak pembangkang kayak Winter?!" marah Sean.

"maaf papa.. Kyu tadi bukan bermaksud bolos, tapi Kyu gak enak badan, jadi Kyu ada diklinik kampus" bohong Junkyu.

"papa gak peduli! Kalau emang kamu sakit, ya kamu ke dokter dong, ngapain berdiam diri di klinik kampus, memangnya disana ada dokter yang kompeten ngerawat kamu?!" marah Sean.

Junkyu berjengkit kaget dengan teriakan Papanya.

Sonia mendekati anaknya dan memeriksa kening putranya tersebut.

"cuma hangat dan.."

Sonia bisa mencium bau rokok dari kemeja yang digunakan Junkyu.

"kamu merokok?" tanya Sonia.

Sial. Dia lupa memakai parfum untuk menyamarkan bau rokoknya. Dia lupa kalau mempunyai orangtua yang super teliti seperti mama papanya.

"ooo kamu mulai jadi anak pembangkang?! Udah bolos dan sekarang merokok?! Pergaulan mana yang kamu ikuti sekarang hah?!" teriak Sean.

Junkyu menggeleng.

"Kyu gak merokok Ma.. Pa.. Ini tadi temen Junkyu yang merokok, jadi baunya nempel di kemeja Junkyu" bohong Junkyu untuk kedua kalinya.

"kamu pikir, kamu bisa bohongi papa?! Papa sama mama berusaha keras untuk mendidik kamu agar sukses, kita sudah mempersiapkan masa depanmu! Kamu cuma ikuti aja apa susahnya hah?! Jangan kayak Winter, disuruh ini gak mau, itu gak mau! Kamu harapan mama dan papa satu - satunya, kamu paham?!"

Junkyu mengangguk mendengar omelan papanya.

"paham pa" lirih Junkyu.

"sekarang kamu harus dihukum, kamu gak akan papa ijinkan keluar dari rumah selain ke kampus, mana kunci mobilmu? Biar papa yang anter jemput kamu ke kampus seminggu ini!"

Junkyu membulatkan matanya terkejut.

"pa? Junkyu gak akan mengulangi kesalahan Junkyu, jangan ambil mobil Kyu, Kyu janji bakalan lebih rajin lagi dan gak akan bolos lagi" ucap Junkyu memohon.

"tidak. Papa harus mengawasi semua pergerakanmu" ucap Sean.

"papa gila? Aku bukan anak kecil lagi pa.. Apa papa tidak bisa sedikit saja memberikanku kebebasan? Aku hanya bolos beberapa jam!" teriak Junkyu.

Plak.

Sean menampar wajah putranya ini.

"kamu berani berteriak di depan papa? Kamu papa besarkan bukan menjadi pembangkang seperti ini! Kamu harusnya bersyukur bisa terlahir dikeluarga ini, masa depanmu terjamin, semuanya sudah papa perhitungkan!" marah Sean.

P E R F E C T (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang