Junkyu masuk ke dalam kelas dengan lesu. Dia benar - benar memikirkan siapa yang bisa dia jadikan pacar bohongan, tapi harus bibit, bebet, bobotnya memenuhinya kualifikasi papa dan mamanya?
Jihoon dan Yoshi melihat Junkyu lesu seperti ini menjadi saling pandang.
"lo kenapa Kyu? Pipi lo kenapa?" tanya Jihoon khawatir.
"ditampar papa gua, gara - gara gua ketahuan bolos kemarin" jawab Junkyu.
"udah lo kompres? Mata lo juga bengkak gini" tanya Yoshi.
Junkyu mengangguk.
"udah, ini mata gara - gara gua nangis kemarin" jawab Junkyu.
"lo gak mau ngelawan papa lo sedikit aja gitu Kyu? Mau sampai kapan lo diatur kayak gini?" tanya Jihoon sendu.
"pipi gua 2x ditampar sama papa gua gara - gara gua ngelawan kemarin Hoon.. Padahal gua udah lelah" lirih Junkyu.
Yoshi menepuk pelan punggung Junkyu.
"gua turut prihatin sama lo, gua ingin banget bantu lo, tapi lo tau sendiri papa lo strict banget" ucap Yoshi.
Junkyu mengangguk mengerti.
"sekarang gua bingung nyari pacar bohongan dimana?" curhat Junkyu.
"hah? Pacar bohongan? Buat apa? Awww" kaget Jihoon.
Junkyu mencubit pelan lengan Jihoon.
"bisa kecilin volume suara lo gak? Sekelas nanti tau anjirr" kesal Junkyu.
"yaa maaf, gua kaget" ucap Jihoon sambil mengusap pelan lengannya.
"buat apaan lo nyari pacar bohongan Kyu?" tanya Yoshi.
"buat bohongin papa dan mama gua, gua mau dijodohin anjirr, gua gak maulah" jawab Junkyu.
"buset, nyari dimana pacar yang memenuhi kualifikasi papa dan mama lo Kyu, lo kalau bohongin mereka tuh persiapannya yang mateng dong Kyu" greget Jihoon.
"yaa itu, gua bego banget tadi bohong, mana udah sombong banget gua membanggakan pacar bohongan gua dari segi bibit, bebet, dan bobot melebihi orang yang mau dijodohin sama gua" ucap Junkyu sambil mengusak rambutnya kesal.
Haruto masuk ke dalam kelas dan membuat Jihoon, Junkyu dan Yoshi saling pandang.
"kayaknya pemikiran kita sama deh, lo mau nurunin gengsi lo dan berdamai gak sama Haruto?" tanya Yoshi.
Junkyu memijat pelan keningnya.
"harus dia banget?" tanya Junkyu.
"harus. Karna dari segi manapun setidaknya dia bisa diadu lah, anak hakim agung anjirr, prestasi dia bagus, pasti papa lo setuju, yakin gua" ucap Jihoon.
Junkyu memandang kedua temannya meminta kepastian sekali lagi.
Jihoon dan Yoshi kompak mengangguk setuju.
Junkyu akhirnya mengangguk setuju dengan ide kedua temannya ini, dia berjalan menuju tempat duduk Haruto.
"Ruto" panggil Junkyu.
Haruto yang sedang membaca buku menoleh kearah Junkyu.
"ada apa? Tugasnya ada yang kurang menurut lo?" tanya Haruto.
Junkyu menggeleng.
"gua mau ngomong sama lo, tapi bukan masalah tugas, lo ada waktu nanti habis kelas gak?" tanya Junkyu.
Haruto mengangguk.
"mau ngobrol dimana? Penting banget?" tanya Haruto.
Junkyu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
P E R F E C T (END)
FanfictionDisaat semua tuntutan dan ekspektasi ada dibahu kita..