Suara dering bel berbunyi, menandakan bahwa pelajaran kali ini telah usai. Haruto merapikan buku - buku yang dipakainya mengajar. Tidak lupa juga dia tersenyum ke murid - murid yang memberinya salam.
Watanabe Haruto melanjutkan kehidupannya menjadi seorang guru. Dia membangun sekolah, dia juga ikut mengajar sebagaimana dulu mimpinya dengan Junkyu.
Walaupun baru 2 tahun sekolah ini berdiri, baru 2 kelas juga yang terisi yaitu kelas 1 dan 2, tapi Haruto benar - benar bersyukur bahwa salah satu mimpinya sudah terwujud.
Dengan dibantu oleh kedua orangtuanya dan orangtua Junkyu, Haruto bisa mewujudkan salah satu mimpi Junkyu. Apalagi ditambah sekarang Winter juga sudah menjadi pengajar, semakin membuat Haruto merasa bahwa semua orang amat sangat menyayangi Junkyu.
Mereka benar - benar merealisasikan apa yang menjadi cita - cita Junkyu. Bukan karna rasa bersalah mereka, tapi karna ini adalah wujud kasih sayang mereka untuk Junkyu.
"kak kamu udah selesai mengajar?" tanya Karina, teman Winter yang juga menjadi pengajar disana.
"sudah" jawab Haruto.
"mau makan siang bareng gak? Sama Winter juga" tanya Karina.
Haruto tidak munafik bahwa perempuan di depannya ini menyukai dirinya. Tapi seribu sayang, bahwa hatinya sudah mati rasa untuk orang lain.
"maaf Karina, aku ada urusan lain" tolak halus Haruto.
"Oh iya, ini tanggal itu yaa kak" ucap Karina pelan.
Haruto hanya tersenyum kecil menanggapinya.
"iya, tanggal dimana malaikat pernah terlahir ke dunia, aku duluan yaa" pamit Haruto.
"kak, tunggu" tahan Karina.
Haruto membalikkan badannya dan menunggu apa yang akan dikatakan Karina.
"apakah, aku tidak memiliki kesempatan untuk berada di dalam hatimu kak?" tanyanya lirih.
Haruto tersenyum tipis, dia berjalan mendekati Karina. Dia mengelus pelan rambut panjang gadis di depannya ini.
"kamu gadis baik, pekerja keras juga, kamu pantas untuk dicintai Na, tapi maaf, bukan aku orangnya. Hatiku sudah mati saat acara kremasi tersebut. Dibawa mati oleh Junkyu. Aku tidak bisa lagi merasakan cinta itu apa Na, karna yang aku rasa cinta itu adalah Junkyu" ucap Haruto dengan pelan dan lembut.
Karina masih menunduk, tidak berani mengangkat wajahnya.
"kamu udah aku anggap adikku, sama seperti Winter, jadi aku harap kamu mengerti yaa"
Karina hanya sanggup mengangguk.
"tapi kak, bukankah kamu perlu melanjutkan hidupmu?" tanya Karina.
"aku sedang melanjutkan hidupku, aku melakukan hal apapun yang aku dan Junkyu dulu ingin lakukan, hanya yang membedakan aku sekarang melakukannya sendiri, aku sudah merasa cukup Na, aku hanya menunggu sampai nanti aku bisa bersama dengan Junkyu kembali" ucap Haruto.
"ya udah kak, maaf yaa kak, aku harusnya gak boleh kayak gini, karna aku sejak awal juga sudah tau bahwa kak Haru itu hanya cinta sama kak Junkyu" ucap Karina.
Haruto tertawa kecil.
"gak perlu minta maaf, orang jatuh cinta itu gak bisa memilih dengan siapa, jadi lebih baik sekarang kamu cari laki - laki yang cintanya bisa sebesar kamu yaa, kakak duluan" pamit Haruto.
"baik kak, terima kasih yaa kak, titip salam buat kak Junkyu yaa kak, bilangin maaf udah ada rasa sama kak Haru" ucap Karina.
Haruto tertawa mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
P E R F E C T (END)
FanfictionDisaat semua tuntutan dan ekspektasi ada dibahu kita..