Semakin hari Junkyu dan Haruto semakin lengket. Kemana - mana bersama. Bahkan 1 angkatan mereka sudah mulai terbiasa melihat musuh bebuyutan ini saling pegangan tangan satu sama lain.
Junkyu yang mulai merasakan hidupnya penuh dengan warna, dan Haruto bisa merasakan hidupnya memiliki tujuan kembali.
Tidak banyak yang tau, bahwa Haruto hanya menjalani kehidupannya sesuai dengan alur. Tanpa memiliki tujuan akhir. Tapi sekarang, sejak Junkyu berada di sampingnya, Haruto menjadi yakin bahwa tujuan akhirnya adalah membuat Junkyu bahagia.
Senyum dan tawa Junkyu itu adalah obat untuk Haruto disaat dia mulai merasa kesepian.
Selama ini walaupun keluarganya sangat harmonis, tapi semuanya sibuk dengan urusan masing - masing.
Seperti hari ini, Haruto dan Junkyu berjalan - jalan dipantai. Mereka saling bergandengan tangan dan saling bercerita satu sama lain.
Deburan ombak mengiringi langkah mereka, tawa mereka menjadi hal paling indah yang dilihat orang - orang.
"Haru, aku berpikir sejak pulang dari Kampung Nelayan"
"berpikir apa?"
"akhirnya aku sudah tau, aku akan melanjutkan karirku kemana"
"kemana?"
"aku ingin menjadi guru"
Haruto melihat kearah Junkyu, senyum tipis Junkyu yang tulus cukup meyakinkan Haruto bahwa itu murni pilihan Junkyu dari hatinya.
"bagaimana dengan kedua orangtuamu? Kalau mereka menentangnya bagaimana?" tanya Haruto sambil menggenggam lebih erat tangan Junkyu.
"ya gapapa, mereka pasti akan menentangnya Haru.. Tapi aku akan tetap yakinkan mereka"
Jawaban optimis Junkyu membuat senyum Haruto terbit. Sejak Junkyu mulai berani melakukan hal yang dia suka, Junkyu semakin memiliki pikiran yang positif. Haruto bersyukur akan hal itu.
"kamu gak nanya kenapa aku ingin jadi guru?" tanya Junkyu sambil melihat kearah Haruto.
"kenapa memangnya?" tanya balik Haruto sambil membelai lembut punggung tangan Junkyu.
"karna aku ingin semua orang memiliki masa depannya dengan keinginan mereka sendiri, aku ingin membuka sebuah yayasan dimana aku akan mengcover full biaya pendidikan mereka, aku juga ingin mengajar untuk bekal mereka di masa depan, aku ingin mereka - mereka yang tidak seberuntung kita memiliki sebuah harapan untuk mengubah nasib mereka"
Jawaban Junkyu membuat Haruto menghentikan langkahnya. Junkyu menoleh kebelakang dan mengernyit bingung.
"kenapa berhenti?"
"kalau kamu ingin begitu, maka ijinkan aku menjadi partnermu untuk mewujudkan itu semua Kyu"
Junkyu tersenyum senang mendengar ucapan Haruto. Dirinya memeluk tubuh Haruto.
"terimakasih Haru"
Haruto membalas pelukan Junkyu dan mengecup dengan pelan ujung kepala Junkyu.
"kita akan menjadi pasangan yang sempurna untuk mewujudkan mimpi - mimpi mereka Kyu"
Hari itu, mereka mulai menyadari bahwa visi misi mereka sangat cocok. Dengan deburan ombak dan matahari yang mulai terbenam, mimpi Haruto dan Junkyu baru saja akan dimulai.
.
.
.Junkyu tertawa kecil saat mencicipi makanan di pasar malam. Mereka berdua membeli apapun yang mereka lihat enak, walaupun rasanya belum tentu seenak tampilannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
P E R F E C T (END)
FanfictionDisaat semua tuntutan dan ekspektasi ada dibahu kita..