"oh ayolah Kyu, buka mulutnya yuk, makan duluu" rayu Haruto.
Junkyu menggeleng.
"aku gak mau makanan rumah sakit, gak enak" tolak Junkyu.
"terus maunya gimana? Kamu harus makan, nanti drop lagi" omel Haruto.
Junkyu mendengus kesal.
Winter tertawa kecil melihat adegan di depannya.
"maaf maaf.. Habisnya lo lucu banget kak" ejek Winter.
"enyah lo dari hadapan gua" kesal Junkyu.
Winter tertawa lagi.
"gua maunya gitu, cuma gua mau mastiin keadaan lo baik - baik aja, biar gak ngerepotin gua lagi" ucap Winter.
"gua gak bakalan ngerepotin lo, udah ada Haruto, sana enyah lo, jangan ganggu gua sama Haruto" usir Junkyu.
"tau dah yang mau pacaran, gua juga gak minat ganggu" ucap Winter sambil melet.
"kak, kalau kak Junkyu tetap gak mau makan, buang aja dia ke bawah"
"Yak Winter!" teriak Junkyu.
Winter tertawa sambil pergi keluar.
Haruto entah kenapa melihat interaksi Winter dan Junkyu menjadi hangat. Melihat dan mendengar ketegangan mereka, membuat Haruto diam - diam bersyukur sekarang mereka sudah tidak seperti dulu.
"kenapa senyum - senyum gitu?" tanya Junkyu galak.
"kok galak sih?" tanya Haruto sambil terkekeh.
"habisnya ngapain senyum - senyum sendiri?" ketus Junkyu.
"lucu aja liat kamu sama Winter, ciee yang mau berduaan sama aku" toel Haruto di pipi Junkyu.
"apasih, itu cuma alasan gua buat usir dia" ucap Junkyu.
"dihh ngapain ngusir - ngusir Winter?" tanya Haruto.
"banyak bacot yaa lo, kesel banget gua dengernya" kesal Junkyu.
Haruto kembali lagi tertawa.
"konsisten dong, mau aku kamu, apa gua lo nih"
Nada jenaka yang dibuat oleh Haruto semakin membuat Junkyu kesal.
"buat apa konsisten? Kan kita bukan siapa - siapa?"
"ooo pingin jadi siapa - siapa nih?" goda Haruto.
"shut the fuck up Haruto" geram Junkyu.
Haruto semakin terbahak.
"udah sini sarapan dulu, habis itu minum obat, terus istirahat" ucap Haruto lembut.
"kan udah dibilang, aku gak suka makanan rumah sakit" kesal Junkyu.
Haruto mendengus.
"ya udah, aku yang makan yaa" ucap Haruto.
"makan aja, gak ada yang larang" ucap Junkyu.
Haruto mulai menyuapkan bubur yang berada dihadapannya, setelahnya dia menarik dagu Junkyu untuk mendekat kearahnya.
Kejadian selanjutnya membuat Junkyu terkejut. Tidak pernah terpikir sebelumnya, kalau Haruto akan melakukan hal ini.
Haruto mencium bibirnya, dan memindahkan bubur yang tadi ada dimulutnya ke mulut Junkyu.
Haruto melepas ciumannya dan tersenyum lembut.
"mau disuapin kayak yang mana Kyu? Pakai tanganku apa bibirku?" tanya Haruto sambil menaikkan sebelah alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
P E R F E C T (END)
FanfictionDisaat semua tuntutan dan ekspektasi ada dibahu kita..