Typo dimana mana harap di maklumi..
.
.
.
.Jeongguk
x
Taehyung
.
.
.
.Selamat Membaca
.
.
.Saat ini Taehyung tengah berada di perpustakaan kerjaan. Satu satunya tempat yang tidak dilarang ayahnya untuk ia kunjungi. Entah alasannya apa.
Taehyung memilih acuh. Ia tidak akan peduli selagi ayahnya itu tidak melewati batas privasinya.
Banyak mata penjaga, ksatria dan pelayan yang menatap heran sekaligus kagum dengan penampilan Taehyung yang sekarang.
Elegan, anggun, dagu terangkat mengukuhkan statusnya. Aura percaya diri menguar tajam. Bahkan tatapan matanya pun membuat semua orang langsung menunduk hormat.
Srek~
Taehyung membuka lembar demi lembar buku yang sedang ia baca. Sebuah buku kuno yang membahas tentang sihir dan sebagainya. Sampai tiba di sebuah halaman ia menemukan sesuatu yang sangat menarik.
Hai lihatlah..
Bintang timur telah terjatuh
Duhai sayang..
Simpul mengekang indah kepaknya
Tetes membebaskannya
Jiwa yang ternoda..
Ratu abadi pasangannya
Hitam..Taehyung mengernyit bingung. Apa apaan penggalan kalimat itu.. terasa seperti sajak lagu, tapi kenapa isinya kelam begitu.
Lagian siapa pula bintang timur itu. Dan Ratu? Ckk.. kepalanya terasa sakit memikirkannya tapi ia juga cukup penasaran.
Memilih acuh. Taehyung membawa buku itu, dan keluar dari perpustakaan. Bersamaan dengan masuknya sosok yang selama ini ia tunggu.
Tapi itu dulu. Sosok yang di harapkan cintanya. Namjoon Rigel de Westerlund. Raja yang agung dan bijaksana. Ayah kandungnya.
Tapi pantaskah dia dipanggil dengan ayah?
Tidak. Karena bagi Taehyung ayahnya itu sudah lama mati. Bahkan sejak kelahirannya di kehidupan pertamanya, Namjoon tidak pernah melakukan perannya sebagai ayah.
" Salam untuk matahari Westerlund."
Taehyung membungkuk ala bangsawan tingkat tinggi. Hei dia itu seorang pangeran hal seperti ini sangat mudah ia lakukan sekalipun Namjoon tidak pernah memanggilkan pengajar untuknya.
Namjoon tersentak dengan perubahan putranya yang cukup signifikan itu.
" Apa yang kau lakukan disini? " Nada tidak menyenangkan keluar dari lisan Namjoon. Berbeda ketika ia berbicara dengan Jimin. Lembutnya mengalahkan sutra kualitas terbaik.
" Hanya membaca buku yang mulia. " Jawab Taehyung seadanya.
Yang mulia, entah kenapa dada Namjoon terasa sesak mendengar putranya tak memanggilnya ayah seperti sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood
FantasyTaehyung Edelhard de Westerlund. Seorang pangeran yang terabaikan. Ayahnya membencinya karena menganggap ia telah membunuh sang istri di hari kelahirannya . Takdir seolah mempermainkan hidupnya ketika sang ayah mengangkat seorang anak yang katanya p...