XXIII. King & Queen

3.8K 331 7
                                    

Hati hati dengan typo

Just reminder aja cerita ini tidak ada kaitan dengan apapun di dunia nyata, baik itu agama, ras ataupun kepercayaan masing masing. Cerita ini hanya murni karangan saja.

.
.
.
.
.

Jeongguk

x

Taehyung

.
.
.
.
.....

Selamat Membaca

.....
.
.
.
.

" Wahh sepertinya aku ketinggalan pestanya.."

Tanpa melihat siapa yang berbicara Victor tahu siapa yang datang. Jeongguk ah tidak sekarang dia adalah Lucifer.

Di tengah rasa sakit yang mendera, bisa Jimin lihat bahwa laki-laki yang datang itu Jeongguk. Orang yang dicintainya begitu gila tapi tak pernah menganggapnya ada.

" Jeong..Jeongguk t-tolong ughh a..kuhh.."

Alis Lucifer terangkat. Mendengus jijik. Tangannya melingkar dengan nyaman di perut terbuka Victor. Mengusapnya sensual yang dibalas decakan.

" Siapa kau berani meminta padaku ?!" Ejek Lucifer dengan nada menghina. Dengan santainya mengecup leher terbuka ratunya.

" Selesaikan sekarang? "

" Ya rajaku. Terlebih sebentar lagi kita akan kedatangan teman lama bukan? "

" Kau benar ratuku. Karena itu habiskan cemilan mu ya." Ujar Lucifer dengan riangnya.

Setelah bosan mempermainkan kematian Jimin, Victor akhirnya membunuh Jimin. Dan tentu saja jiwa Jimin tak akan pernah berakhir damai. Karena ia akan semakin menderita di neraka. Duh memikirkannya saja Victor merasa bahagia.

Dengan santai Victor menendang Jimin dari menara. Persis di tempat Namjoon ia tendang pertama kali. Dan karena Victor adalah ratu yang welas asih maka akan ia biarkan Jimin menyusul Namjoon di tempat yang sama.

Tangan bertato Lucifer mengangkat dagu ratunya. Mengusap sensual bibir merah sexy yang menjadi candunya.

" Kau sangat indah ratuku.." bisik Lucifer.

" Kau juga sangat tampan rajaku.." Victor ikut berbisik.

Dahi keduanya saling bersentuhan, deru napas bisa mereka rasakan satu sama lain. Saling terpejam sebelum kedua belah bibir berbeda bentuk itu menyatu.

Saling melebur dalam lenguhan dan gelora panas. Saling melumat tanpa ada yang mau mengalah. Berbagi saliva hingga menetes di sudut bibir Victor.

" Tetap manis seperti biasanya.." Lucifer mengusap bibir merah Victor yang semakin memerah.

" Hmm.. dan kau semakin panas rajaku.." goda Victor membelai dada bidang Lucifer sensual.

" Sshhh.. jangan sekarang ratuku.. aku tidak sudi berbagi keindahan dirimu pada makhluk manapun.." geram Lucifer menahan tangan ratunya yang semakin bergerak liar.

The BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang