Awas typo
.
.
.
.
.Jeongguk
x
Taehyung
.
.
.
.
.....Selamat Membaca
.....
.
.
.
.Jennie menangis histeris. Make up nya luntur. Wajah cantiknya juga sembab akibat terlalu lama menangis.
Pelayan pelayannya juga tidak bisa menghentikan tangisan histeris junjungan mereka.
Tanpa pikir panjang dengan cepat Jennie mengambil belati yang di hadiah Sehun untuknya tahun lalu.
Dengan kasar tangannya menghapus air matanya. Membuat riasan wajahnya semakin berantakan. Tak memperdulikan teriakan khawatir pelayannya. Jennie berlari ke arah kamar Taehyung. Di istana Lacrimosa bagian timur.
Jimin terus menangis. Tak peduli ayahnya terus memohon di depan pintu agar di buka. Jimin mengabaikan ayahnya. Meraung mengeluarkan sesak di dadanya.
Hari ini dia kembali di permalukan oleh orang yang di cintanya dengan gila. Kenapa Jeongguk harus memilih Taehyung sedangkan Jimin sudah sempurna. Dia baik. Dia polos. Dia juga pintar meski dengan amat berat hati mengakui kalau Taehyung jauh lebih pintar darinya.
Dia juga tidak kalah cantik dari Taehyung. Tubuhnya mungil dan sexy tapi kenapa Jeongguk tetao tidak bisa melirik ke arahnya.
Jimin memukul mukul bantal di pelukannya. Menganggapnya seolah itu Taehyung. Harus dengan cara apa agar ia bisa menghilangkan diri Taehyung selamanya dari dunia.
Kini Jeongguk dan Taehyung tengah berendam di kolam pribadi Jeongguk. Di istana Azure. Istana khusus para penerus tahta dari generasi ke generasi.
Kamar mandinya berbeda. Di istana ini kamar mandinya berbentuk kolam bundar di tengah, tanpa jendela sama sekali. Pilar pilar besar dengan tirai putih yang dikibarkan angin sepoi. Dan menghadap langsung spot air terjun, pegunungan dan hutan.
Jeongguk mengusap perut rata Taehyung lembut. Sesekali memberi kecupan basah di pundak sempit itu.
Taehyung sendiri lebih memilih menikmati segala perbuatan Jeongguk. Dia hanya ingin bersantai sejenak. Sebelum melihat drama murahan yang disuguhkan hama itu di esok harinya.
Kecupan Jeongguk semakin meningkat. Tangannya bergerak semakin liar. Malam yang dingin kini terasa panas. Penyatuan dua anak adam yang saling mendamba tak terelakan lagi.
Desahan, geraman, teriakan bersautan melebur bersama desiran angin dingin. Mereka terus bergerak brutal, penuh gairah. Meluapkan napsu yang tertahan. Memenuhi jiwa terkekang rindu.
Jeongguk dan Taehyung sama sama mengejar puncak kenikmatan mereka. Tak terhitung berapa kali sampai Taehyung kelelahan dan memilih kembali ke kamarnya di istana Lacrimosa.
Jeongguk hanya bisa mengangguk. Sekali lagi memberikan tanda di leher putih nan jenjang Taehyung. Kembali meraup bibir merah yang bengkak dan merona. Dengan panas membawa lidah saling membelit.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blood
FantasyTaehyung Edelhard de Westerlund. Seorang pangeran yang terabaikan. Ayahnya membencinya karena menganggap ia telah membunuh sang istri di hari kelahirannya . Takdir seolah mempermainkan hidupnya ketika sang ayah mengangkat seorang anak yang katanya p...