XXI. Tragedi II

3.8K 389 34
                                    

.
.
.
.
.

Jeongguk

x

Taehyung

.
.
.
.
.....

Selamat Membaca

.....
.
.
.
.

" Nah harus ku mulai dari mana dulu? "

Tanya Taehyung pada dirinya sendiri.pedang tiba tiba muncul di tangan kanannya. Pedang yang sangat indah dengan permata berwarna sama seperti mahkotanya di tengah.

" Belphegor, Vall, Sellara. Pergi dan persembahkan jiwa berdosa itu padaku. Musnahkan semuanya tanpa satu sisa pun."

" Di laksanakan ratu."

Bagaikan hempasan angin mereka bertiga menghilang. Melakukan tugas yang di titah kan ratu mereka.

Taehyung sendiri ingin bermain main dengan mangsanya. Hmm tapi alangkah baiknya jika ia menyimpan dua mangsanya untuk hidangan penutup.

Rantai emas muncul dari balik punggung Taehyung, terus meluncur menuju Jimin dan Namjoon. Mengikat erat tubuh mereka berdua.

Plak


Plak

Plak

Tamparan telak Taehyung berikan di pipi Jimin. Tiga kali. Tak peduli kalau Jimin belum sepenuhnya sembuh. Tak peduli bahwa Namjoon memohon untuk tidak menyakiti Jimin.

Memang siapa dia. Hanya manusia bodoh yang tidak tahu mana yang palsu dan asli. Manusia yang mudah sekali terjebak dalam raut polos dan baiknya sifat Jimin di permukaan.

" D-dia iblis.. cepat lari." Salah satu bangsawan mencoba berlari di ikiti yabg kain. Meninggalkan raja mereka yang terikat tak berdaya.


Slashh..

Dengan cepat Taehyung memenggal kepala mereka yang berniat kabur. Membuat darah membanjiri lantai dengan kepala yang bertebaran di mana mana dan jasad bergelimpangan.

Jimin menutup matanya. Perutnya seperti di aduk dari dalam bergejolak menahan mual.

Melihat banyak mayat bergelimpangan bukan hal baru lagi bagi Namjoon. Tapi tetap saja melihat buat hatinya yang terabaikan kini membunuh orang dengan sadis dan brutal membuat Namjoon mual dan ketakutan.

Tidak. Lebih tepat ke perasaan sedih karena itu berarti ia telah gagal menjaga, melindungi, dan membimbing Taehyung.

Ahhh, benar selama ini kan dia memang mengabaikan Taehyung. Menutup mata dan hatinya dengan memberikan cinta pada orang asing.

Mengabaikan bahwa kenyataannya putranya juga mengharapkan cinta dan kasih sayang darinya.

Dia gagal. Sedari awal dia telah gagal. Dia gagal menjadi suami yang baik. Dia gagal menjadi raja yang baik bahkan tidak bisa menepati janjinya pada mendiang Seokjin untuk menjaga Taehyung.

Dan dia gagal menjadi ayah yang baik untuk Taehyung. Nyatanya Taehyung tumbuh dengan sendirinya tanpa pengawasan darinya.

Air mata menes, mengalir membasahi pipi Namjoon. Kepalanya tertunduk lemas. Mengabaikan Jimin yang terisak ketakutan di sampingnya.

The BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang