XIX. Terluka

3.6K 391 10
                                    

Awas typo

.
.
.
.
.

Jeongguk

x

Taehyung

.
.
.
.
.....

Selamat Membaca

.....
.
.
.
.

"

" Dengar. Ikuti perintahku. Kau campurkan racun ini kedalam minuman tehnya setelah itu sisanya aku yang urus."

" T-tapi kalau saya ketahuan bagaimana? "

" Kau tenang saja. Tidak akan ada yang tahu selama kau diam."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

" Jimin kau masih bersedih sayang? " Tanya Namjoon mengusap kepala Jimin yang senantiasa menunduk meremat ujung jasnya.

" Tidak ayah. Mungkin pangeran Jeongguk memang bukan jodohku." Jawab Jimin tersenyum getir.

Namjoon mencoba tersenyum mendengarnya. Tangannya tak henti mengusap kepala Jimin dan berkata menenangkan. Lagi dan lagi kembali melupakan fakta bahwa putra kandungnya yang terluka akibat percobaan pembunuhan yang dilakukan ratu Jennie.

" Ya sudah katakan pada ayah, apa yang harus ayah lakukan agar kau tidak sedih lagi."

" Sungguh ayah? "

" Ya. Katakan pada ayah nak."

Jimin tersenyum mendengarnya. " Kalau begitu aku ingin kita minum teh bersama dengan pangeran Taehyung di taman belakang kediaman pangeran Taehyung."

Senyum Namjoon pudar. Mau tidak mau dia jadi kepikiran dengan Taehyung. Dan entah kenapa firasat buruk mulai hinggap di hatinya.

" Baiklah. Kalau itu keinginanmu akan ayah turuti."

" Yeayyyy terima kasih ayah." Pekik Jimin girang bahagia memeluk Namjoon.





Dan disinilah mereka. Minum teh dan berbagai macam kue kesukaan Jimin. Namjoon sangat hapal. Tapi apakah ia juga tahu dan hapal apa yang di suka dan tidak disukai Taehyung?

Kurasa tidak. Mengingat berinteraksi saja Taehyung sudah sangat malas. Melihat wajah ayahnya saja gejolak untuk membunuhnya semakin besar.

Dan Taehyung juga tidak peduli. Meski para dayang setianya selalu berkata raja mereka tidak adil. Kenapa Taehyung yang pangeran asli, raja tidak pernah tahu sama sekali kesukaannya. Sedangkan Jimin yang orang luar Namjoon bisa segitu hapal.

" Pangeran Taehyung kenapa kau tidak makan kuenya? " Tanya Jimin ramah. Makan dengan lahap. Sedikit melanggar aturan etiket bangsawan.

" Saya benci kue." Jawab Taehyung. Namjoon menghentikan tangannya yang ingin minum teh.

Jimin hanya mengangguk tetap makan. Tidak peduli juga dengan jawaban ketus Taehyung.

Berbeda dengan Namjoon yang memandang sendu Taehyung yang santai membaca buku mengabaikan mereka berdua.

Bahkan teh dan hidangannya belum disentuh sedari tadi. Seolah enggan makan bersama dengannya.

" Ahh tehku habis.." keluh Jimin. Rose yang kebetulan kebagian tugas membuat teh segera mengambil teko dan mengisi kembali gelas Jimin yang kosong.

The BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang