{ COTPAAL } - 49

11.5K 1.6K 80
                                    

COTPAAL
COME TO PAPA ALFEUS

Setelah berjalan cukup lama ditemani dengan suasana canggung yang menyelimuti Yiran dan Riano, mereka akhirnya sampai ke depan aula istana dimana ada beberapa orang yang mereka kenal.

Diantara mereka, ada Raja dan Ratu kerajaan Ferdia, yang jelas pasti akan ada disitu, oke?! Lalu juga ada Jevillian yang ditemani Ferdis, dan juga Lavetta si FL yang ditemani ML nya, alias Mehian.

Dan yang lain nya adalah orang orang penting serta bangsawan dari kerajaan Ferdia.

Brrrrrr
Yiran rasa hatinya saat ini sedang berdegup kencang karna bersemangat!

"BOHOOO! AKU TIDAK SANGGUP MENAHAN RASA PENASARAN KU INI!" teriak Yiran dalam batin nya.

Mata Yiran berbinar, dan reflek dia menoleh kearah Riano yang tengah melamun.

"Ano, kamu ingin aku muncul secara terang terangan atau menyelinap?" tanya Yiran dengan mata berbinar.

Riano sadar dari lamunan nya dan agak terkejut karna Yiran tidak canggunh kepadanya, dia menatap Yiran dengan aneh dan kemudian tiba tiba melotot pada Yiran.

"Terserah kamu mau menyelinap atau malah kesana secara terang terangan! Aku tidak peduli!" ucap Riano dengan agak keras.

"Siapa peduli aku harus bersikap canggung, kamu aja enggak, ya aku juga enggak lah!" batin Riano.

Yiran melirik kearah aula istana dan sadar jika mereka semua tidak sadar dengan keberadaan mereka berdua dan juga tidak mendengar apa yang Riano katakan, tapi diantara banyak orang disana, Ferdis dan Jevillian sedang menatap nya sambil mengangkat alis mereka.

Itu wajar kalau mereka mendengar apa yang Riano katakan, dan juga mereka seharusnya sudah mengetahui keberadaan mereka sejak mereka sampai kesini. Yiran jelas tahu fakta bahwa Ferdis itu penyihir hebat yang termasuk penyihir paling kuat, oke?! Dan juga Jevillian, dia itu penjahat! Kalau kekuatan nya tidak kuat untuk menghalangi kekuatan si FL dan ML, maka dia bukan penjahat, kan?!

Nah! Jadi kalau jadi penjahat, jelas dia harus kuat! Apalagi dia kan murid Ferdis ...

Yiran kemudian tersenyum licik khas nya dan kemudian melambai kan tangan nya sebentar sebelum dia menoleh lagi kearah Riano.

Sambil mengangkat alisnya dengan raut muka penasaran, Yiran bertanya, "Heh, kamu merajuk atau gimana? Bagaimana bisa nadamu menjadi ketus seperti itu, hm?"

Riano dengan wajah pokernya hendak menjawab ketika dia mendengar Yiran berkata lagi.

"Tapi abaikan saja pertanyaan ku yang itu, lebih baik jawab pertanyaan ku yang ini. Menurutmu aku lebih baik masuk menyelinap atau secara terang terangan?"

Riano mendecih dan kemudian dia menjawab, "Sudah ku bilang terserah mu saja! Aku akan kekamar ku lagi! Toh aku hanya berkata mau menemani mu kesini, bukan menemani mu masuk ke aula istana!" jawab Riano dan kemudian dia melangkahkan kedua kakinya untuk meninggalkan aula istana.

Yiran mengerutkan alisnya dan kemudian dia menatap punggung Riano yang semakin menjauh.

Yiran kemudian menoleh lagi kearah aula istana yang sekarang suasana nya sudah memanas, dia kembali berbinar tapi kemudian mata nya meredup lagi.

Dia kemudian menatap bolak balik antara punggung Riano dan juga aula istana.

Dan kemudian kepala Yiran memanas karna saking bingungnya.

"Betapa fvck! Aku penasaran dengan suasana di aula istana, tapi kalau aku tidak mengejar Ano, bisa bisa dia akan marah besar besar an! Susah untuk membujuknya, oke?!?!?!?" batin Yiran frustasi.

Come To Papa Alfeus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang