{ COTPAAL } - 16

34.8K 4.5K 123
                                    

COTPAAL
COME TO PAPA ALFEUS

Keesokan harinya, Yiran berada di kamar nya dan bersandar di sofa empuk di kamarnya sambil membaca buku sihir level dua.

Aku sibuk!! Aku sibuk membaca buku sihir!! Aku ingin bisa menyerang orang menggunakan sihir!!

Aku frustasi! Butuh ke psikolog!

"Sihir ini mengerikann!" gumam nya ketika membaca salah satu sihir di buku sihir level dua.

Asyik membaca, tiba tiba saja aktivitas nya terganggu karena ada orang yang masuk ke kamarnya tanpa izin.

Yiran jengkel, tentu saja.

Dia menoleh kearah pintu, dan dia melihat Meira bersama Rinmera yang melotot kearahnya.

Yiran terdiam.

Dua bug ini.

Berani kesini?!

Astaga!! Kamu belum kapok!

"Bocah! Kamu benar benar membuat adikku terjatuh kemarin!"

Yiran menoleh kearah pintu, disana sepi dan tidak ada orang selain mereka bertiga. Tidak ada penjaga! Hehe, aku bisa menghukum kalian sepuas hatiku!!

Melihat Yiran yang melihat ke luar kamarnya, Meira mengira Yiran sedang mencari penjaga.

"Mencari penjaga? Heh. Aku sudah menyingkirkan mereka semua! Tidak ada yang akan membantumu!"

Rinmera juga melotot pada Yiran, "Ya! Kamu tidak akan bisa menghindari kakakku! Kamu membuat ku terjatuh kemarin!"

Yiran menoleh kearah dua bug.

"Betapa menyedihkan nya hidupku bertemu dua bug ini! Hidupku tidak tentram berkat dua bug ini! Ya Tuhan, apakah aku harus berterimakasih padamu karena mengirimkan ku dua bug ini supaya hidupku penuh konflik?" batin Yiran frustasi.

Tapi kemudian, Yiran melihat kearah Meira dan Rinmera.

"Apalagi, dua bug ini bodoh. Mungkin IQ nya sebanding dengan IQ hewan! Astaga, lain kali kirim aku bug yang memiliki IQ manusia! Aku ingin beradu argumen!" lanjut Yiran dalam batin nya.

Entah kenapa, Meira dan Rinmera merasa sedang diejek.

Meira maju, dan berniat menarik rambut Yiran dengan kasar.

Satu langkah di depan Yiran, tiba tiba dia jatuh.

Mata Meira melotot tak percaya, aku mengalami situasi yang sama dengan saat bocah ini ku culik!

Ya, Yiran menendang kaki Meira.

Yiran sekarang sedang kesal, aktivitas nya terganggu oleh dua bug ini, apalagi dua bug ini itu menjijikkan, jadi dia ingin memukuli mereka sedikit.

"Aduhai, kakak! Maaf kan aku! Aku benar benar sengaja!" ucap Yiran sambil berpura pura panik.

Meira melotot sampai sampai bola mata nya hampir keluar dari rongga mata nya, Rinmera juga kesal dengan Yiran.

"Kamu hanya bocah seperti ini, tapi sudah berani belagu di depan ku!" ucap Meira dengan keras.

Ketika Meira sedang mengatakan kata kata tersebut, Yiran merekam nya menggunakan handphone yang tiba tiba muncul di tangan nya dan menyembunyikan nya di belakang tubuhnya.

Jika ada yang bertanya,

'Dari mana handphone itu?!'

'Ini masa kuno! Jelas belum ada handphone!'

Maka Yiran akan menjawab.

'Kalian tahu aku aneh? Nah, maka anggap saja ini fenomena aneh seperti jika Antartika tiba tiba saja menjadi hangat dan tidak dingin.'

Come To Papa Alfeus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang