{ COTPAAL } - 63

5.9K 756 20
                                    

COTPAAL
Come To Papa Alfeus

Setelah mendengar desisan lirih Mehian yang tubuhnya penuh luka, mereka bertiga sontak menoleh kearah Mehian yang berusaha bangun.

Mereka bertiga tetap diam mengamati gerakan Mehian, meski ekspresi mereka saling berbeda.

Yaksha, tentu saja dengan wajah pokernya.

Riano, dengan ekspresi seriusnya.

Dan Yiran, tentu dengan wajah penuh senyumnya.

Mereka bertiga sibuk mengamati Mehian yang pada akhirnya bisa berdiri dengan lemah, letih, lesu. Mehian mengerutkan keningnya, dan sesekali mendesis ketika merasakan sakit karna lukanya.

Hehe, lagipula luka nya parah.

Ketika Mehian masih sibuk dengan urusan nya sendiri, dia akan mengambil pedang nya yang tergeletak di tanah ketika dia baru saja menyadari ada tiga orang yang mengamatinya.

Mehian menoleh, berniat memeriksa siapa tiga orang itu.

Dan seketika, pikiran Mehian penuh dengan komentar akan betapa sial nya dia.

Hehe.

Lagipula disana ada Yiran, yang notabene nya musuh Lavetta. Ngomong ngomong, musuh Lavetta berarti musuh nya juga.

Ada Yaksha, yang telah membuat nya terluka begitu parah.

Dan juga ada si Riano, yang merupakan orang di sisi Yiran, musuh Lavetta!

Sial!

Seketika wajah Mehian menjadi semakin dingin karna cemberut, dan Yiran pun sontak menertawakan nya.

"Hey, bug."

Mehian entah kenapa sontak menoleh, meski dia dipanggil dengan julukan yang aneh. Yaitu 'bug'.

Yiran melihat dia sontak menoleh meski dia panggil bug, dan dia pun makin keras tertawa.

Di sela sela tawa nya, dia pun berkata, "Hey. Aku merasa lucu karna ekspresi mu ketika melihat kami, dan aku bertambah merasa lucu karna melihat kamu sontak menoleh dengan julukan ku yang indah itu! Hahaha!"

Dari kalimat Yiran itu, seketika Mehian merasa jika Yiran telah menghina nya.

Tatapan Mehian seketika makin mendingin, namun dia tetap diam dan pasif karna tahu lukanya sangat parah sehingga dia tidak bisa bertarung untuk sementara.

Di sisi lain, mendengar kalimat Yiran. Riano entah kenapa merasa agak senang dengan hinaan yang tersembunyi dalam kalimat Yiran yang ditujukan pada Mehian.

Sedangkan Yaksha hanya bisa menghela nafas dalam hati sambil berpikir, "Benar benar adikku. Dia suka menghujat"

Setelah tertawa beberapa saat, Yiran pun menoleh dan berkata pada Yaksha dengan sisa sisa tawanya.

"Bang, bagaimana jika kita pergi kedesa itu bersama?"

Mendengar saran Yiran, Yaksha tanpa berpikir panjang langsung setuju. Lagipula, tidak ada resiko merugikan jika dia pergi bersama Yiran.

Come To Papa Alfeus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang