02. Hal - Hal Favorit

118 49 9
                                    

"Pagi Sean."

Shiera tampak nya datang lebih pagi hari ini.

Ia duduk sendirian di kursi tengah sambil melambaikan tangan nya pada Sean.

"Pagi shiera."

"Kamu udah sarapan?"

Sean menggeleng, sarapan? bagaimana bisa ia sarapan keluarga nya saja tidak pernah menganggap keberadaan Sean di sekitar mereka.

Keluarga Sean hanya memiliki satu putra, Setya Sagala.

Ya, hanya dia.

"Beruntung hari ini aku bawa banyak makanan."

Katanya dengan senyum manis yang tidak pernah luntur dari wajahnya.

Shiera menyodorkan sebuah kotak bekal ke hadapan Sean.

"Ini aku sendiri yang masak, cobain deh kamu pasti suka."

Sean menatap pasta makaroni dengan keju diatasnya itu lamat - lamat, jujur saja dari penampilan nya sudah sangat menggugah selera ia ingin segera memakan nya tapi ia agak canggung.

"Sean?"

Ia tersentak.

"Sean ga suka ya?"

Suara itu terdengar sedih.

Sean menggeleng cepat lalu menggerakkan tangan nya dengan cepat juga.

"Aku suka! ini kelihatan enak tapi kamu lupa kasih aku sendok nya."

Gadis itu menepuk dahi nya.

"Oh iya! hahaha maaf ya Sean, aku lupa."

Katanya lalu mengeluarkan satu sendok lagi dari dalam tas nya.

"Ini, dimakan ya enak tau aku yang bikin sendiri."

Sean tersenyum lalu mulai mengambil sesendok pasta di depan nya dan menyuap kan ke dalam mulutnya.

Mata Sean membelalak, ini benar-benar enak.

"Shiera, ini benar-benar enak! kamu pintar masak ya?"

Shiera tersipu, baru kali ini ada orang yang memuji masakan nya.

Biasanya ia hanya akan mendapat respon singkat dari teman - teman nya.
Tapi kali ini Sean memberikan reaksi yang sangat besar pada masakan nya.

"Sedikit, soalnya aku masih belajar memasak hahaha."

Katanya di iringi tawa.

Sejenak mereka diam sambil menikmati makanan masing-masing.

"Sean kamu tahu, ini itu makanan favorit ku."

"Mungkin sekarang, ini juga jadi makanan favorit ku."

Setelah Sean menyampaikan itu, mereka berdua kembali tertawa.

"Sean habis ini kamu ada kelas lagi?"

Sean menggeleng.

"Ikut aku yuk."

"Kemana?"

"Ketemu seseorang."

Tunggu, Sean tidak mau.

Ia tidak mau shiera jadi malu karena mengajak dirinya.

"Gapapa sean, mereka baik aku jamin."

"Please? temenin ya?"

Sean menghela napas lalu mengangguk pelan.

Melihat itu shiera langsung bersemangat, gadis itu dengan cepat merapikan barang-barang nya dan tanpa basa-basi menarik sean keluar kelas mengikuti langkah nya.

Sean dan Semestanya. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang